Rupiah Diramal Bergerak hingga Menguat ke Rp13.289/USD

JAKARTA - Kembali melemahnya laju USD akan memberikan peluang bagi rupiah untuk menguat. Di sisi lain, tetapnya suku bunga acuan 7-day RR di level 4,75% diperkiraan akan direspons positif oleh pelaku pasar.

Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, ini seiring dengan penyampaian BI terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang masih cukup tahan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dengan pengelolaan moneter yang baik.

"Tetap perlu dicermati imbas data-data ekonomi lainnya serta antisipasi terhadap perubahan arah rupiah," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/2/2017).

Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran support di level Rp13.313/USD dan resisten Rp13.289/USD.

Sementara, pergerakan rupiah pasca Pilkada cenderung mampu berbalik arah menguat seiring kembali melemahnya laju USD di pasar valas Asia.

Adanya rilis dari data-data ekonomi dari ekonomi AS yang cukup baik dan seiring dengan disampaikannya testimoni The Fed yang meskipun menyampaikan sinyal akan adanya kenaikan, namun dirasa belum cukup detil dalam hal timing kepastian kenaikan suku bunga. Sehingga membuat laju USD kembali melemah.

Kondisi tersebut tentu saja dimanfaatkan rupiah untuk kembali bergerak positif. Di sisi lain, jelang pengumuman 7-day RR yang kami perkirakan akan tetap di 4,75% turut memberikan imbas positif bagi laju rupiah.

"Selain itu, rilis BPS terkait terapresiasinya rupiah sepanjang Januari 2017 sebesar 0,65% dan surplusnya neraca perdagangan Januari 2017 turut direspons positif," pungkasnya.