Sun Life Gelar Seminar Edukatif Asuransi Syariah

Sabtu, 25 Februari 2017 - 04:08 WIB
Sun Life Gelar Seminar Edukatif Asuransi Syariah
Sun Life Gelar Seminar Edukatif Asuransi Syariah
A A A
JAKARTA - PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar seminar edukatif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Aceh terhadap asuransi syariah. Hal tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya perencanaan finansial syariah.

"Selain untuk meningkatkan pangsa pasar asuransi syariah khususnya di Aceh, kerja sama ini juga dimaksudkan untuk membuka wawasan baru mengenai besarnya peluang bisnis yang ditawarkan oleh asuransi syariah," kata Chief Agency Officer Syariah Sun Life Financial Indonesia Norman Nugraha dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Perseroan meyakini, bahwa asuransi syariah dengan nilai-nilai keutamaannya menawarkan manfaat yang besar bagi masyarakat luas, tanpa memandang latar belakang sosial dan kepercayaan yang dianut.

"Kami yakin nilai-nilai bisnis yang ditawarkan seperti adil, transparan dan universal, akan diterima dengan baik oleh masyarakat di manapun, termasuk di Aceh, yang memegang teguh nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Norman.

Menurut dia, pentingnya sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan mengenai asuransi syariah menjadikan Sun Life terus memperkuat komitmennya untuk mendorong pertumbuhan sektor ini.

Komitmen ini diwujudkan dengan mengenalkan positioning baru agensi syariah Sun Life sebagai Modern Syariah Insurance Expert (MSIE) yang menjadikan pembeda dari keagenan asuransi syariah lain di pasarnya. Dia menyebut, keunggulan utama agen asuransi syariah Sun Life adalah terlatih secara profesional dan memiliki wawasan serta pengetahuan yang luas.

Diidukung program pelatihan yang lengkap dan berkelanjutan serta besarnya potensi pasar di Aceh, kami berharap dapat merekrut lebih banyak agen MSIE dari daerah ini yang akan membantu menyebarkan manfaat asuransi syariah ke masyarakat lebih luas lagi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Aceh di tahun 2015, jumlah penduduk usia produktif di Aceh mencapai lebih dari 2,1 juta jiwa dan menjadikan Aceh sebagai pasar yang menjanjikan dan berpotensi menciptakan peluang bisnis asuransi syariah bagi masyarakat di provinsi ini.

Direktorat Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muhammad Amin mengatakan, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi masih rendahnya pangsa pasar asuransi syariah adalah rendahnya tingkat literasi dan keyakinan masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2016 menunjukkan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi ‘baik’ terhadap industri asuransi relatif rendah, terutama terhadap asuransi syariah. Indeks literasi asuransi hanya mencapai 15,76%, turun dari survei tahun 2013 yaitu 17,84%.

Sementara itu, tingkat utilitas mencapai 12,08%, tidak berubah jauh dari survei 2013 di angka 11,81%. Artinya, dari 100 orang Indonesia hanya 15 sampai 16 orang yang mengenal lembaga jasa keuangan asuransi dan hanya 12 orang yang sudah menggunakan jasa asuransi. Pengurus Pusat MES Ah. Azharuddin Lathif mengaku optimistis sektor asuransi syariah dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan di kisaran 15%-20% pada 2017.

"MES yakin, Aceh sebagai satu-satunya provinsi yang menerapkan syariat Islam di Indonesia, dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah nasional. Hal ini juga didukung prinsip dari asuransi syariah yang sejalan dengan prinsip syariat Islam," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8764 seconds (0.1#10.140)