Saudi Aramco Tuangkan Rp9,35 Triliun dalam Proyek Petrokimia Malaysia

Rabu, 01 Maret 2017 - 20:39 WIB
Saudi Aramco Tuangkan Rp9,35 Triliun dalam Proyek Petrokimia Malaysia
Saudi Aramco Tuangkan Rp9,35 Triliun dalam Proyek Petrokimia Malaysia
A A A
KUALA LUMPUR - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud selama satu bulan ini, melakukan tur ke enam negara Asia: Malaysia, Indonesia, Brunei, China, Jepang, dan Maladewa.

Dalam kunjungan ke Malaysia, perusahaan raksasa minyak Arab Saudi, Saudi Aramco melakukan kesepakatan investasi USD7 miliar atau setara Rp9,35 triliun (estimasi kurs Rp13.362/USD) dalam proyek kilang petrokimia di negara bagian selatan Malaysia, Johor.

Dengan investasi sebesar itu, Saudi Aramco akan memiliki 50% saham di proyek kilang petrokimia RAPID (Refinery and Petrochemical Integrated Development) dari Petronas. Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan Raja Salman pada Selasa (28/2) di Kuala Lumpur.

“Kesepakatan ini tidak sering terjadi, dimana dua perusahaan minyak nasional datang bersama-sama, bekerja pada sebuah proyek greenfield,” ujar Presiden dan Kepala Kelompok Eksekutif Petronas Wan Zulkiflee Wan Ariffin, seperti dilansir dari Nikkei Asian Review, Rabu (1/3/2017).

RAPID yang memiliki area 25 kilometer pesegi, akan meningkatkan kapasitasnya menjadi 300.000 barel minyak mentah per hari pada tahun 2019. Produksi tersebut kemudian diolah menjadi bensin dan diesel. Fasilitas ini juga akan memproduksi 3,5 juta ton produk petrokimia per tahun.

Selain investasi, Saudi Aramco juga akan memasok 70% bahan baku untuk kilang RAPID. Chairman Saudi Aramco Khalid al-Falih mengatakan keputusan investasi ini karena besarnya potensi Malaysia dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara di masa mendatang.

“Kami melihat Malaysia sebagai pasar dan platform kami menargetkan peningkatan kerja sama ekonomi di Asia Tenggara dan kawasan Asia,” terang Khalid.

Proyek RAPID sendiri diharapkan memperkuat ekuitas Saudi Aramco yang berencana melakukan go public atau penawaran saham perdana (IPO) pada tahun depan.

Khalid yang juga Menteri Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, menambahkan bahwa kerja sama dengan Petronas akan meningkatkan Saudi Aramco menjadi perusahaan energi dengan portofolio lebih luas di bidang energi hulu dan hilir di tahun-tahun mendatang.

Investasi Arab Saudi ke Asia Tenggara ini juga sejalan dengan Visi 2030 Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan dari pendapatan minyak.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9820 seconds (0.1#10.140)