DPR Dukung Pengembangan Panas Bumi

Jum'at, 03 Maret 2017 - 20:37 WIB
DPR Dukung Pengembangan Panas Bumi
DPR Dukung Pengembangan Panas Bumi
A A A
JAKARTA - DPR mendukung sepenuhnya pengembangan panas bumi di Indonesia. Panas bumi tidak hanya berperan penting pada pencapaian Nawacita yang dicita-citakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun sekaligus mendukung komitmen Presiden pada COP 21 di Prancis tentang climate change beberapa waktu lalu.

"Saya sudah sampaikan kepada Presiden bahwa proyek 35 ribu MW seperti dalam Nawacita itu imposible apabila tidak menggunakan panas bumi. Jika kita menggunakan energi fosil, mungkin akan habis 50 tahun. Untuk itu, mengapa kita tidak memanfaatkan energi panas bumi," kata wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Menurutnya, tidak ada alasan untuk menunda pengembangan panas bumi. Sebab, anggaran untuk panas bumi sendiri sebenarnya sudah ada, tak lama setelah Presiden Jokowi menandatangani COP 21. "Bahkan kemarin, saya sampaikan kepada Kementerian ESDM bahwa anggaran dari Bank Dunia ada. Jadi, duitnya sudah ada," imbuhnya.

Salah satu wujud pengembangan panas bumi, menurut Agus adalah melalui berbagai kajian dan riset. Termasuk di antaranya, kerja sama antara Badan Pengkajian dan Penerapan (BPPT) dan PGE melalui PLTP 3MW tersebut.

"Kita memang harus membuat komitmen untuk keberpihakan kepada panas bumi. Tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan komersial dan ekonomi. Di situlah juga peran pengkajian-pengkajian," ujar Agus.

PLTP 3MW di Kamojang diharapkan menjadi pilot plant untuk pengembangan panas bumi di Tanah Air. PLTP ini memiliki peran strategis, karena memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi 70%.

Menristek dan Dikti Muhammad Nasir juga menyambut baik kerja sama tersebut. Menurut Nasir, kerja sama melalui PLTP 3MW merupakan kolaborasi antara perekayasa dengan industri untuk pemenuhan energi dalam negeri. Untuk itulah Nasir berharap, agar kerja sama dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan di seluruh daerah yang mempunyai potensi panas bumi tinggi.

Sementara, Direktur Operasi PGE Ali Mundakir mengatakan, PLTP 3 MW ini bisa menjadi sejarah perkembangan panas bumi di Indonesia. Termasuk di antaranya Sumatera, Sulawesi, dan Indonesia bagian timur.

Riset yang dilakukan BPPT di Kamojang diharapkan akan kembali membuat sejarah baru, pengembangan geothermal dengan small scale mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik, sehingga bisa dikembangkan di seluruh Indonesia.

"Dengan demikian, potensi geothermal yang kita dengung-dengungkan sebagai yang terbesar di dunia, bisa kita optimasikan untuk menerangi Nusantara, sebagaimana Nawacita yang dicita-citakan Bapak Jokowi," kata Ali.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4734 seconds (0.1#10.140)