Airnav Indonesia Incar Pendapatan Rp2,52 Triliun

Jum'at, 10 Maret 2017 - 18:52 WIB
Airnav Indonesia Incar Pendapatan Rp2,52 Triliun
Airnav Indonesia Incar Pendapatan Rp2,52 Triliun
A A A
JAKARTA - Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Air Navigation (Airnav) mengincar pendapatan hingga akhir tahun 2017 sebesar Rp2,8 triliun atau tumbuh sekitar 11,11% dibanding realisasi pendapatan tahun lalu sebesar Rp2,52 triliun.

Direktur Utama LPPNPI, Novie Riyanto mengatakan, dari target pendapatan tersebut sebanyak 75% berasal dari jasa navigasi penerbangan internasional dan domestik. "Tahun ini kami bisa mendapatkan pendapatan sebesar Rp2,8 triliun. Sebanyak 75% pendapatan berasal dari pelayanan navigasi penerbangan," kata dia dalam temu media di Jakarta, Jumat (10/3).

Adapun untuk laba hingga akhir tahun ini ditargetkan sebesar Rp197 miliar lebih kecil dibanding laba tahun lalu sebesar Rp418 miliar. Novie beralasan, laba yang lebih kecil tersebut karena investasi tahun ini juga cukup besar yakni sebesar Rp2,14 triliun dan akan digunakan untuk perbaikan jalur selatan, peningkatan aksebilitas peralatan udara di wilayah Papua, investasi sektor Sumber Daya Manusia (SDM) serta modernisasi peralatan udara di wilayah barat.

"Anggaran paling besar itu untuk starting peralatan navigasi Wilayah Barat Indonesia melalui Indonesia Mordernization Ari Navigation atau peninglatan service layanan ATC. Kami siapkan Rp800 miliar setelah sebelumnya kita melakukan modernisasi di Makassar Wilayah Timur," kata dia.

Dia menambahkan, target laba sengaja dipasang lebih rendah, mengingat AirNav bukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang fokus meningkatkan pendapatan bagi pemerintah. "Hal ini sudah diatur di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2012 tentang Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia," pungkas dia.

Di tempat yang sama Direktur Operasi Airnav, Wisnu Darjono mengatakan, selain investasi di sektor peralatan, Airnav juga berinvestasi menyiapkan kebutuhan SDM air traffic control (ATC). Wisnu mengatakan bahwa saat ini Indonesia masih kekurangan 300-400 petugas ATC setiap tahunnya.

"Karena itu kami menyiapkan training selama satu tahun bekerjasama dengan sekolah penerbangan negeri dan swasta di dalam negeri," ucap dia. Adapun saat ini Airnav melayani sebanyak 275 bandara yang tersebar di wilayah Indonesia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5900 seconds (0.1#10.140)