Harga Minyak Dunia Jatuh Saat Pengeboran AS Meningkat

Senin, 20 Maret 2017 - 09:08 WIB
Harga Minyak Dunia Jatuh Saat Pengeboran AS Meningkat
Harga Minyak Dunia Jatuh Saat Pengeboran AS Meningkat
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan awal pekan, Senin (20/3/2017) tercatat mengalami kejatuhan di tengah meningkatnya aktivitas pengeboran minyak di Amerika Serikat (AS). Sementara pasokan Internasional cenderung stabil dari negara-negara anggota OPEC, meskipun pemangkasan produksi belum mampu terlalu menekan pasar yang sudah terlanjut membengkak.

Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan internasional kehilangan 20 sen dibandingkan sesi terakhir untuk berada di level USD51,56 per barel. Pelemahan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) yang mengalami penurunan sebesar 28 sen dan bertahan di posisi USD48,50 per barel.

Para pelaku pasar mengatakan, bahwa harga masih di bawah tekanan akibat meningkatnya aktivitas pengeboran AS dan tingginya pasokan dari Organisasi Negara-negara Pengeskpor Minyak Dunia (OPEC), meskipun janji bakal memotong produksi telah disepakati. Sebelumnya di akhir tahun lalu, OPEC setuju untuk mengurangi pasokan hampir mencapai 1,8 juta barel per hari (bpd) bersama-sama dengan beberapa produsen lain seperti Rusia.

"Minyak mentah telah berusaha untuk istirahat dari rentang perdagangan yang dibentuk akhir tahuin kemarin. Namun kali ini, tren penguatan telah terhenti. Sekarang yang terjadi adalah penguatan momentum ke downside," bunyi catatan pialang berjangka CMC Markets.

Drillers AS bertambah 14 rig minyak dalam sepekan untuk membawa total mencapai 631 sejak September 2015, berdasarkan data jasa energi Baker Hughes Inc. Pemulihan diharapkan dapat terjadi untuk menekan peningkatan produksi pada bulan April, mendatang. Akibatnya produksi minyak AS kemungkinan bisa bertambah menjadi lebih dari 9,1 juta bpd dari 8,5 juta bpd pada Juni tahun lalu.

Menentang sentimen pasar minyak yang dikatakan akan tetap oversupplied, beberapa analis pasar mengatakan bahwa dampak pemotongan produksi minyak dunia yang dipimpin oleh OPEC baru akan terasa dampaknya pada April. "Pemotongan produksi OPEC dari awal 2017, seharusnya mulai terasa pada pertengahan Maret hingga pertengahan April," ucap Analis di AB Bernstein

"Selama beberapa pekan mendatang kami mengharapkan penurunan tajam dalam impor untuk membuat pasar seimbang. Kombinasi jatuh impor dan kuatnya minyak mentah seharusnya menyebabkan persediaan berkurang selama beberapa bulan mendatang," sambungnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2408 seconds (0.1#10.140)