Dua Bulan, Pasar Modal Tembus Rp1 Triliun

PALEMBANG - Terhitung sejak Januari-Febuari 2017, perkembangan pasar modal di Sumatra Selatan, khususnya Palembang mengalami peningkatan pesat. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia Perwakilan Palembang, tercatat angka transaksi di pasar modal sudah mencapai Rp1 triliun.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Palembang, Harry Mulyono mengatakan sekitar 90% transaksi terjadi di Palembang. Dimana pelakunya merupakan karyawan swasta, mahasiswa dan ibu rumah tangga.

"Kami sangat apresiatif dengan ibu rumah tangga yang terlibat di pasar modal. Dimana para ibu rumah tangga merupakan broker yang memiliki networking," jelas dia di kantor Otoritas Jasa Keuangan Palembang, Rabu (22/3/2017).

Lanjut Harry, untuk investor yang berstatus mahasiswa, perkembangan ini seiring banyaknya galeri-galeri investasi yang ada di beberapa perguruan tinggi di Palembang. "Kami juga membentuk forum investor muda melakukan kerja sama dengan kampus," terang dia.

Pencapaian pasar modal di Bumi Sriwijaya ini, kata Harry, merupakan catatan positif. Apalagi ke depan BEI Perwakilan Palembang menargetkan transaksi bisa mencapai Rp12 triliun.

Untuk mencapai tujuan, BEI berikhtiar terus memberi penjelasan dan pemahaman secara aplikatif terkait cara berinvestasi di pasar modal. Selain itu, OJK juga menggelar sosialisasi Stock Lab.

Dalam acara ini, dilakukan sosialisasi games investasi pasar modal. Beberapa perwakilan kampus seperti Universitas Katolik Musi Charitas, Universitas Sriwijaya, Politeknik Negeri Sriwijaya diajak untuk ikut terlibat.

Stock Lab sendiri merupakan permainan yang dikembangkan OJK untuk memberikan penjelasan serta pemahaman secara aplikatif mengenai berinvestasi di pasar modal. "Nanti akan diadakan kompetisi ini secara nasional di beberapa kota besar. Salah satunya Palembang," imbuhnya.