Jelang Negosiasi Brexit, Pelaku Industri Waspadai Harga Naik

Senin, 27 Maret 2017 - 18:21 WIB
Jelang Negosiasi Brexit, Pelaku Industri Waspadai Harga Naik
Jelang Negosiasi Brexit, Pelaku Industri Waspadai Harga Naik
A A A
LONDON - Kalangan petani, supermarket dan pemasok makanan di Inggris meminta Perdana Menteri (PM) Theresa May untuk mengamankan kesepakatan perdagangan bebas setelah Inggris memutuskan keluar dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit). Para pemimpin industri tersebut mengatakan, jika kesepakatan tidak dapat dijaga, maka dapat membahayakan pasokan makanan dan minuman di Inggris, serta mengakibatkan harga melambung tinggi.

Seperti dilansir BBC, Senin (27/3/2017) Nasional petani Union (NFU), makanan dan minum Federation (FDF) dan British Retail konsorsium (BRC) mengeluarkan pernyataan gabungan terkait perjanjian perdagangan jelang negosiasi Brexit. Sementara secara terpisah kelompok teknik EEF mengatakan dibutuhkan kesepakatan yang dapat mempengaruhi semuanya.

Perdana Menteri Inggris didesak untuk memastikan tarif yang lebih tinggi tidak dikenakan kepada produk impor dan ekspor, karena meskipun sebagian besar industri tersebut berbasis di Inggris, tapi operasi mereka tidak dapat diisolasi. "Uni Eropa adalah sektor utama dan mitra perdagangan terbesar kami," ucap Kepala eksekutif EEF Terry Scuoler.

Dia menambahkan kembali kepada Peraturan organisasi perdagangan dunia (WTO) bakal jadi pukulan keras bagi beberapa sektor. "Saya berjuang pada gagasan apakah perjanjian perdagangan bebas terbaik di dunia. Aturan WTO mungkin sebagai cadangan, tetapi aturan WTO sangat bervariasi, baik itu untuk produk otomotif atau sparepart hingga produk-produk pertanian," sambungnya.

Perdana Menteri sendiri dijadwalkan baru akan memulai proses meninggalkan Uni Eropa pada tengah pekan ini. Theresa May akan mendorong 50 pasal kesepakatan, setelah Inggris memiliki waktu dua tahun untuk menyelesaikan persyaratan keluar dari Uni Eropa. Dalam surat bersama, Serikat Nasional Petani, Makanan dan Minuman Federasi dan konsorsium Retail Inggris (BRC), meminta menteri untuk memastikan mereka terus menikmati perdagangan bebas tarif dengan Uni Eropa.

Direktur Jenderal BRC Helen Dickinson menilai, blok Uni Eropa sejauh ini merupakan mitra dagang terbesar di Inggris untuk makanan. ''Untuk menjaga harga rendah untuk konsumen, sangat penting kita tidak memiliki tarif baru dan kami mempertahankan gerakan gesekan barang dan menempatkan konsumen di jantung persoalan ini,'' ucap dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1329 seconds (0.1#10.140)