AS dan Indonesia Lakukan Pengembangan Sektor Energi

Kamis, 06 April 2017 - 00:12 WIB
AS dan Indonesia Lakukan Pengembangan Sektor Energi
AS dan Indonesia Lakukan Pengembangan Sektor Energi
A A A
JAKARTA - Ancaman krisis energi harus diantisipasi dari sekarang. Untuk itu, Indonesia ingin mengintegrasikan sumber energi terbarukan ke jaringan listrik yang ada demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

Seiring itu, 14 pejabat senior dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Kementerian ESDM dan PLN mengunjungi San Francisco dan Sacramento, California, Amerika Serikat, untuk mempelajari berbagai cara baru agar dapat secara efektif merencanakan dan mengintegrasikan sumber energi terbarukan ke jaringan listrik yang ada di Indonesia.

Sejak akhir Maret lalu, Indonesia melakukan program Pertukaran Eksekutif dengan sponsor dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) bekerja sama dengan Asosiasi Energi Amerika Serikat. Ini demi mendukung upaya Pemerintah Indonesia mencapai target energi terbarukan nasional 23% pada 2025, dari sebelumnya 4% pada 2014 dan rasio elektrifikasi sebesar 97% pada 2020.

“USAID bangga memberikan dukungan bagi pejabat AS dan Indonesia untuk belajar dari satu sama lain dalam memajukan solusi berkelanjutan melalui kerja sama dalam pengembangan energi. Tujuannya meningkatkan keahlian AS dalam teknologi energi, transaksi sektor swasta, serta reformasi kebijakan dan regulasi untuk mendukung rencana energi Indonesia,” kata Direktur USAID Erin McKee dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (5/4/2017).

Menurut McKee, Indonesia memiliki cadangan sumber daya alam yang besar, mulai dari cadangan panas bumi dan gas alam hingga potensi air dan tenaga surya. "Memanfaatkan sumber daya tersebut akan mempromosikan pembangunan ekonomi melalui bisnis dan perluasan pekerjaan di sektor ini.”

Departemen Energi AS mengatakan pengembangan energi terbarukan di AS telah menciptakan hampir tiga juta peluang kerja. Adapun Bloomberg New Energy Finance menyebut investasi baru untuk pengembangan energi terbarukan mencapai USD56,6 miliar.

Di AS, para anggota delegasi bertemu rekan-rekan mereka dari Sacramento Municipal Utility District, Pacific Gas and Electric Company, California Independent System Operator California Energy Commission(Divisi Energi Terbarukan), dan California Public Utility Commission.

Delegasi juga mengunjungi pembangkit tenaga surya 11 megawatt (MW) di Rancho Seco dan pembangkit tenaga bayu 300 MWt di Solano, untuk mengamati berbagai program energi terbarukan skala besar seperti yang akan dibangun di Indonesia.

“California telah menunjukkan kepada kami bahwa jika para pemangku kepentingan kunci bekerja sama untuk mengembangkan rencana, kemungkinan besar target bisa tercapai,” kata Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan, Josaphat Rizal Primana dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.

USAID mendukung upaya Indonesia membangun kebijakan dan peraturan tentang energi yang berkelanjutan dan ramah bagi usaha serta kerangka insentif untuk investasi di bidang energi terbarukan. USAID juga berupaya meningkatkan investasi publik dan swasta di bidang energi terbarukan untuk membantu Indonesia mencapai tujuan energi nasional.

Program Pertukaran Eksekutif ini adalah salah satu dari berbagai inisiatif lingkungan yang mendukung kemitraan strategis Amerika Serikat dan Indonesia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6646 seconds (0.1#10.140)