Anda Ingin Menjadi Jutawan, Mulailah Berpikir Seperti Ini

Sabtu, 08 April 2017 - 07:15 WIB
Anda Ingin Menjadi Jutawan, Mulailah Berpikir Seperti Ini
Anda Ingin Menjadi Jutawan, Mulailah Berpikir Seperti Ini
A A A
MENJADI jutawan adalah dambaan setiap insan. Jika Anda ingin menjadi jutawan, itu tidak terkait dengan pekerjaan Anda, melainkan bermula dari pola pikir Anda.

Melansir dari CNBC, Jumat (7/4/2017) Keith Cameron Smith berbagi wawasan dalam bukunya “10 Perbedaan Antara Miliuner dengan Kelas Menengah”. Buku tersebut adalah hasil penelusurannya selama dua tahun dengan meneliti cara berpikir para pengusaha sukses dan orang kebanyakan. Smith lantas mengerucutkan ada empat pola pikir dari para jutawan yang mungkin bisa Anda adopsi.

Jutawan Berpikir Jangka Panjang

Orang kaya tidak hanya berpikir saat ini. Mereka juga mempertimbangkan posisi masa depan. Itu berarti menetapkan tujuan bukan hanya satu dua tahun bahkan bisa dekade. Menurut Smith, pengusaha kaya raya selalu memiliki tujuan jangka panjang, dimana mereka terus bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan besar, “Bagaimana saya bisa melipatgandakan penghasilan saya?”

Smith bahkan menemukan para jutawan bersedia berpuasa untuk kesenangan sementara demi mencari kebebasan finansial jangka panjang. Sedangkan orang kebanyakan selalu ingin kepuasan instan.

Ia lantas menulis, orang kebanyakan yang rata-rata berada di golongan kelas menengah selalu memakai keuntungan yang baru didapat untuk kesenangan. Sedangkan orang kaya dan sangat kaya disiplin dalam menuda kepuasan sesaat.

Orang Kaya Selalu Merangkul Perubahan
Perubahan adalah keniscayaan, baik dalam skala kecil maupun besar. Orang kelas menengah cenderung takut akan perubahan. Sedangkan jutawan melihat perubahan sebagai peluang.

“Masalah di kelas menengah sering mengasumsikan perubahan sebagai hal negatif. Sedangkan miliuner berasumsi semua perubahan, positif atau negatif, akan menguntungkan mereka,” tulis Smith dalam bukunya.

Karena itu belajar untuk menyambut perubahan adalah penting, sekaligus membangun kepercayaan diri. Dengan demikian akan lahir keyakinan atau optimism dalam hidup.

“Keyakinan adalah hasil dari bekerja pada diri Anda sendiri. Ini membuktikan kepada diri sendiri sehingga Anda dapat menangani apa pun (perubahan) yang akan datang dengan cara Anda,” sambungnya. Dan ini adalah kunci untuk meraih sukses.

Jutawan Tidak Pernah Berhenti Belajar

Belajar adalah perjalanan hidup jadi tidak ada kata selesai. Karena sukses adalah sebuah proses dari pembelajaran hidup. Dan dari hasil pengamatan Smith, para orang kaya tidak pernah berhenti belajar bahkan setelah menyelesaikan sekolah.

Smith bahkan menambahkan investasi untuk memperoleh pengetahuan adalah penting. Karena semakin banyak uang yang Anda habiskan untuk pengetahuan keuangan, semakin banyak uang yang akan Anda peroleh.

Memberdayakan Diri Sendiri
Perbedaan paling mendasar antara orang kaya dengan kelas menengah adalah soal pemberdayaan diri sendiri. Orang kaya, kata Smith, selalu berpikir bagaimana bisa menghasilkan uang lebih dari apa yang mereka suka dan lakukan. Sementara kelas menengah selalu berpikir bagaimana sang bos bisa memberi kenaikan gaji.

Orang kaya atau orang sukses selalu memompa dirinya sendiri, termasuk dalam situasi keras sekalipun. Sedangkan orang kelas menengah sering kali mengeluh atas hal-hal buruk yang terjadi. “Mengapa hal-hal buruk selalu terjadi padaku?” pertanyaan yang terlontar dari orang-orang pesimis.

Dalam pemberdayaan diri, orang kaya lebih kreatif ketimbang reaktif terhadap situasi yang terjadi. Sedangkan orang kelas menengah selalu reaktif terhadap segala hal. Jadi jika Anda ingin fokus menjadi jutawan atau orang kaya, mulailah berpikir bagaimana membuat masa depan yang berbeda, dan tentu lebih baik.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5156 seconds (0.1#10.140)