Tingkatkan Konsumsi, KKP Genjot Kampanye Gemar Makan Ikan

Minggu, 09 April 2017 - 08:03 WIB
Tingkatkan Konsumsi, KKP Genjot Kampanye Gemar Makan Ikan
Tingkatkan Konsumsi, KKP Genjot Kampanye Gemar Makan Ikan
A A A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).

Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Nilanto Perbowo mengatakan, ikan sebagai sumber protein sangat relevan untuk mendukung program prioritas pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dan meningkatkan kemandirian ekonomi berbasis pada kelautan dan perikanan.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi sumberdaya ikan sebesar 9,9 juta ton dan potensi luas lahan budidaya 83,6 juta Ha yang dapat dioptimalkan untuk mendorong perluasan dan kesempatan kerja, serta meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan bagi masyarakat.

“Jika konsumsi ikan nasional meningkat, ini dapat menjadi penghela industri perikanan nasional. Ini juga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan mewujudkan kemandirian ekonomi untuk mendukung percepatan pembangunan industri perikanan nasional,” ujarnya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (9/4/2017).

Nilanto menerangkan, pelaksanaan program Gemarikan tidak hanya menjadi tugas dari KKP sebagai instansi teknis yang membidangi kelautan dan perikanan, namun menjadi tugas seluruh komponen institusi, lembaga, dan masyarakat dalam rangka mempersiapkan generasi bangsa yang sehat dan cerdas.

Butuh strategi, koordinasi, dan harmonisasi yang melibatkan seluruh komponen bangsa, salah satunya dengan pembentukan Forikan.

Hal senada disampaikan Kepala Staf Presiden Teten Masduki. Menurutnya, permasalahan tingginya angka stunting harus segera diselesaikan karena akan menjadi beban negara.

“Kalau kami ke daerah, selalu bertemu anak-anak kurus-kurus, pendek-pendek. Sudah kelas 6, tapi (badannya) kecil. Ini kalau angka stunting kita bereskan, sebenarnya bonus demografi 2030 kita bisa punya generasi muda yang sangat produktif," ujarnya.

"Keadaannya sekarang terbalik, angka stunting tinggi yang akan menjadi beban negara. Karena itu, gerakan kesehatan masyarakat dalam hal ini memperbaiki konsumsi gizi lewat makan ikan saya kira menjadi hal yang sangat penting,” pungkas Teten.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8983 seconds (0.1#10.140)