Harga Minyak Dunia Naik Terpengaruh Rencana Arab Saudi

Rabu, 12 April 2017 - 08:55 WIB
Harga Minyak Dunia Naik Terpengaruh Rencana Arab Saudi
Harga Minyak Dunia Naik Terpengaruh Rencana Arab Saudi
A A A
NEW YORK - Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini naik, menempatkan harga minyak berjangka berada pada jalur kenaikan beruntun terpanjang sejak Agustus 2016. Hal ini tak lepas dari Arab Saudi yang akan melobi OPEC dan produsen lain untuk memperpanjang pemotongan produksi di luar semester pertama 2017.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/4/2017), harga minyak brent berada pada level USD56,40 per barel pada 01.17 GMT atau naik 17 sen setara dengan 0,3% dari penutupan terakhir mereka.

Sementara, harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami penguatan sebesar 16 sen atau 0,3% ke level USD53,56 per barel. Kenaikan ini juga menjadi tingkat tertinggi sejak awal bulan lalu.

Para pelaku pasar mengatakan bahwa kenaikan harga akibat dari laporan bahwa Arab Saudi, pemimpin de-facto Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), telah mengatakan kepada produsen lain yang ingin memperpanjang pemotongan produksi pada paruh pertama tahun ini.

OPEC dan produsen lain, termasuk Rusia telah berjanji untuk memangkas produksi sekitar 1,8 juta barel per hari (bph) selama semester pertama tahun ini dalam upaya untuk mengendalikan kelebihan pasokan global dan menopang harga.

Sementara kepatuhan dari beberapa peserta telah merata, Arab Saudi telah melakukan pemotongan produksi yang signifikan, dengan produksi turun 4,5 sejak akhir tahun lalu, meskipun sedikit peningkatan pada Maret menjadi 9.980.000 barel per hari.

"Penurunan produksi Arab Saudi tampaknya menjelang perkiraan dan memberikan dorongan pada harga minyak," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di pialang berjangka Oanda di Singapura.

Meskipun demikian, masih ada beberapa kekhawatiran bahwa pasar minyak tetap kelebihan pasokan, terutama di Amerika Serikat (AS). Produksi minyak mentah AS telah meningkat sebesar 9% sejak pertengahan 2016 sebesar 9.200.000 barel per hari, sehingga lonjakan persediaan komersial mencapai rekor sebanyak 535.500.000 barel.

Produksi minyak AS dan persediaan data terbaru akan dipublikasikan pada Rabu oleh Administrasi Informasi Energi (EIA).
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2548 seconds (0.1#10.140)