Merck Bukukan Penjualan Rp1 Triliun

Kamis, 13 April 2017 - 22:07 WIB
Merck Bukukan Penjualan Rp1 Triliun
Merck Bukukan Penjualan Rp1 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Merck Tbk (kode emiten: MERK), perusahaan sains dan teknologi terkemuka, terus memperbesar bisnisnya secara berkelanjutan selaras dengan perkembangan pasar.

Hal ini tidak hanya terlihat dari pendapatan yang lebih tinggi dalam sektor bisnis kesehatan yang berhasil dibukukan, juga dari komitmen investasi peningkatan kapasitas pabrik yang telah menghabiskan total Rp49 miliar pada 2016.

Martin Feulner, Presiden Direktur PT Merck Tbk mengatakan, masa depan, pendorong utama kelanjutan pertumbuhan Merck adalah pertumbuhan organik dari pasar yang telah dikuasai, ekspansi secara geografis ke negara-negara yang berbeda, serta kekuatan merek produk perseroan.

"Perseroan juga akan tetap konsisten dalam memberikan produk berkualitas terbaik, salah satunya melalui investasi yang konsisten dan optimal untuk peningkatan kapasitas produksi tablet dan kapsul hingga 35% serta sejumlah pembaharuan infrastruktur pabrik yang berjalan sejak 2015 hingga 2018," ujar dia dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Selain komitmen investasi yang terus berjalan sejak 2015, sepanjang tahun 2016 Merck juga berhasil mencatat laba bruto sebesar Rp542 miliar, meningkat 9% dibandingkan tahun 2015.

Penjualan Merck juga naik 5%, dari Rp983 miliar di tahun 2015 menjadi Rp1,03 triliun di tahun 2016. Sementara itu, total aset Perseroan mencapai Rp744 miliar, meningkat 16% dari Rp642 miliar pada 2015.

Adapun penjualan bisnis obat resep (Biopharma) Merck tumbuh 18,6% di saat pasar hanya tumbuh 5,4%. Pertumbuhan ini telah memungkinkan Biopharma berkontribusi hingga 42% terhadap penjualan Perseroan.

Sementara bisnis obat bebas (Consumer Health) Merck berhasil tumbuh 13,5% di tengah pasar yang sangat kompetitif dan berkontribusi hingga 49% terhadap penjualan Perseroan.

Merck melanjutkan pendekatan Public Private Partnership guna meningkatkan kesadaran masyarakat, pasien dan praktisi kesehatan terhadap berbagai penyakit.

Dia menyebutkan, upaya proaktif ini berhasil meningkatkan penjualan secara signifikan, misalnya produk untuk tiroid yang meningkat hingga 30% dan untuk infertilitias yang meningkat hingga 40%.

"Keikutsertaan Biopharma dalam program JKN berkontribusi sebesar 20% dari total penjualan Biopharma. Selain itu, Biopharma juga melanjutkan inisiatif untuk variasi jenis produknya," tukasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5739 seconds (0.1#10.140)