Hasil Pilkada DKI Jakarta Bakal Redakan Ketidakpastian Ekonomi

Rabu, 19 April 2017 - 15:39 WIB
Hasil Pilkada DKI Jakarta Bakal Redakan Ketidakpastian Ekonomi
Hasil Pilkada DKI Jakarta Bakal Redakan Ketidakpastian Ekonomi
A A A
JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto menilai jika quick count putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, tidak jauh berbeda dengan hasil penghitungan resmi, maka setidaknya bakal memberi gambaran siapa yang menjadi pemenang. Dengan demikian menurutnya hal itu dapat meredakan ketidakpastian ekonomi akibat menunggu hasil Pilkada.

"Hasil QC yang diikuti dengan lancarnya/amannya pilkada juga akan berdampak ke sektor keuangan. Terutama pasar modal dan pasar uang akan ada sentimen positif," kata Eko saat dihubungi di Jakarta, Rabu (19/4/2017).

(Baca Juga: Menko Darmin Yakin Pilkada DKI Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Sementara untuk dampak ke sektor riil dia menilai memang ada namun tidak begitu besar. Harapannya, setelah ketahuan siapa pemenangnya, meskipun baru dengan metode quick count masyarakat tetap tenang dan aman.

Dengan banyaknya media internasional yang turut meliput, maka dengan lancarnya pilkada juga akan membantu mempromosikan stabilitas ekonomi-politik di Indonesia. "Jika ada gugatan maka harus melalui jalur hukum dan sesuai aturan karena Pilkada DKI ini merupakan bagian dari "wajah demokrasi" Indonesia di mata dunia internasional," pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, Pilkada DKI Jakarta akan membantu pertumbuhan ekonomi, khususnya dari segi ekspor. Selain berdampak pada produk domestik bruto (PDB), juga berimbas pada konsumsi dan daya beli masyarakat.

Darmin meyakini meskipun harga beberapa komoditas masih agak tinggi, namun itu akan membantu masyarakat dari segi penghasilan.

"Ekspor bukan hanya di Jakarta saja, tapi dampaknya bukan hanya ke PDB langsung tapi beberapa komoditas sudah membaik walaupun belum membaik betul harganya. Itu akan menaikkan penghasilan rakyat, contohnya di Kalimantan dan daerah lainnya. Itu akan bikin konsumsi naik," kata dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4823 seconds (0.1#10.140)