IMF Menilai Stabilitas Keuangan Global Mulai Membaik

Kamis, 20 April 2017 - 15:50 WIB
IMF Menilai Stabilitas Keuangan Global Mulai Membaik
IMF Menilai Stabilitas Keuangan Global Mulai Membaik
A A A
WASHINGTON - Stabilitas keuangan global terus menunjukkan peningkatan, berdasarkan laporan terbaru dari Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF). Meski begitu IMF tetap memperingatkan masih terdapat risiko ke depannya, mulai dari politik dan kebijakan suatu negara untuk membuat ketidakpastian global terutama dari Amerika Serikat dan Eropa.

(Baca Juga: IMF Ramal Momentum Kebangkitan Ekonomi Dunia
Seperti dilansir BBC, Kamis (20/4/2017) IMF juga memberikan peringatan mengenai bertambahnya tingkat utang di China. Salah satu elemen-elemen kunci yang mendasari penilaian terkait meningkatkan stabilitas keuangan adalah pandangan keseluruhan ekonomi global yang mulai menguat. Diproyeksi pertumbuhan global tahun 2017 berada pada level 3,5% atau meningkat dari perkiraan 3,1% pada tahun 2016.

Penguatan pertumbuhan ekonomi berarti adanya peningkatan sektor rumah tangga, bisnis dan pemerintah mencetak lebih banyak pendapatan untuk menjaga pembayaran utang mereka. Suku bunga jangka panjang telah meningkat di banyak negara, begitu juga dengan pendapatan Bank dan perusahaan asuransi. Beberapa risiko di pasar negara berkembang mulai berkurang seperti halnya harga komoditas.

Beberapa komoditas mulai pulih seperti minyak mentah dan sebagian besar mulai bangkit dari posisi terendah. Bahkan perbankan pada beberapa negara telah memperkuat kondisi keuangan mereka. Laporan IMF mengidentifikasi beberapa risiko terhadap stabilitas keuangan. Berulang Dana Moneter Internasional mengutarakan kekhawatiran tentang kemungkinan kebijakan proteksionis perdagangan sehingga menciptakan hambatan baru untuk impor.

Kepala Ekonom IMF Maurice Obstfeldt menerangkan bahwa bisnis di negara-negara berkembang sangat erat terintegrasi ke dalam perdagangan global dan pasar modal untuk bisa menghadapi pendapatan asing yang lebih rendah dan tingginya biaya pinjaman. Laporan ini juga mencatat ekspor manufaktur dari beberapa negara seperti Meksiko dan Vietnam ke AS telah relatif lemah.

Ada juga kekhawatiran spesifik tentang meningkatnya tingkat utang China. Meski begitu awal pekan ini ada berita bahwa pertumbuhan ekonomi di China telah menguat para kuartal pertama 2017. Di sisi lain kondisi tidak baik masih dialami bank-bank di Eropa, meski pemulihan ekonomi zona euro terlihat. Banyak yang mencetak keuntungan, meski lebih rentan terhadap guncangan tak terduga.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.3016 seconds (0.1#10.140)