BGI Presentasikan Dermaga Raksasa di Hadapan Investor China

Sabtu, 13 Mei 2017 - 21:26 WIB
BGI Presentasikan Dermaga Raksasa di Hadapan Investor China
BGI Presentasikan Dermaga Raksasa di Hadapan Investor China
A A A
JAKARTA - ‎Best & Grow Investment (BGI) menggelar pertemuan dengan para investor asal China menjelang peresmian acara One Belt One Road (Forum Investasi Dunia) di Beijing, China, pada 14-15 Mei 2017. BGI mengenalkan berbagai potensi investasi di Indonesia, salah satunya terkait rencana pembangunan dermaga Industri Raksasa berskala global atau Port Estate (GIIPE) di Kota Medan, Sumatera Utara.

GIIPE sebagai pusat pengembangan industri baru di Kota Medan akan mendorong aktivitas perekonomian di Sumatera Utara. Pelabuhan laut di kawasan ini akan menekan biaya logistik karena terkendala akses jauh dari pelabuhan ke kawasan industri.

GIIPE nanti menjadi tempat strategis karena terintegrasi dengan kawasan industri dan hunian. Kelebihan ini menjadi keuntungan sendiri untuk para investor

Dalam forum tersebut, salah satu investor China, Shenzen Qixin Construction Group Co Ltd, melalui Deputy Chairman Ye Hong Xiao sudah menyatakan tertarik berinvestasi di GIIPE.

Sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Perindustrian (Menperin) RI Airlangga Hartarto, turut mempromosikan rencana ini.

Luhut Panjaitan mengemukakan, Indonesia adalah negara dengan tujuan investasi yang paling menjanjikan. Sebagai gambaran, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan data sepanjang kuartal IV-2016 pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara G20 turun tipis di rata-rata 0,7%.

"Sementara Indonesia bisa mempertahankan pertumbuhan PDB-nya di level 1,2%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2017 berada di angka 5,01%," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Sabtu (13/5/2017).

Menurut Luhut, investor tidak perlu takut berinvestasi di Indonesia. Karena pemerintah sudah merevisi regulasi yang memberatkan calon investor.

"Pemerintah Indonesia menyambut baik kawasan GIIPE dan mendorong para investor untuk berinvestasi dalam proyek tersebut. Selama kerja sama saling menguntungkan, Pemerintah Indonesia akan memberikan dukungan penuh dan menjamin kenyamanan investasi kepada pada investor," katanya.

Senada dengan Luhut, Menperin Airlangga Hartarto menyatakan, Indonesia melalui Kementerian Perindustrian memberikan rekomendasi dan dukungan terhadap pengembangan kawasan GIIPE. Pemerintah Indonesia juga menyambut baik acara ini.

Sementara itu, Komisaris Best & Grow Investment, Ishak Charlie memaparkan berbagai keunggulan berinvestasi di GIIPE. Kawasan GIIPE berlokasi di Percut Sei Tuan, Medan, Sumatera Utara. Letaknya sangat strategis, 16 km dari pusat Kota Medan, 3.5 km dari Bandara Internasional Kuala Namu, dan 9.5 km dari pelabuhan Belawan.

"Sebelum mengembangkan GIIPE, Best & Grow Investment sudah terbukti sukses mengembangkan proyek di Sumetera Utara, terutama di Medan, seperti Hotel JW Marriot, Medan, Centre Point Medan, Housing/Town House. Best & Grow Investment bisa menjadi mitra bisnsis terpercaya," terangnya.

GIIPE menempati lahan seluas 2.000 Ha dan masih akan melakukan ekspansi lahan seluas 1.000 Ha. Proyek GIIPE terbagi dalam Power Plant seluas 200 Ha, Seaport seluas 200 Ha, Industrial Estate seluas 1.000 Ha, Residential seluas 200 Ha, Cruise Port, Golf & Palm Resort seluas 100 Ha, Central Business District seluas 300 Ha, dengan nilai total investasi USD7.438.000.000 (sekitar Rp99 triliun).
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5729 seconds (0.1#10.140)