Diversifikasi Tembakau Akan Matikan Industri Kretek Nasional

Senin, 15 Mei 2017 - 21:03 WIB
Diversifikasi Tembakau Akan Matikan Industri Kretek Nasional
Diversifikasi Tembakau Akan Matikan Industri Kretek Nasional
A A A
JAKARTA - Wacana diversifikasi tembakau menurut Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) merupakan upaya penggiat anti tembakau untuk menghilangkan tembakau di Indonesia. Pernyataan ini menanggapi konferensi yang digelar Tobacco Control Support Center (TCSC) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) di Balai Kartini, Jakarta.

Menurut Ketua DPN Agus Parmuji, Pasal 17 dan Pasal 26 Ayat (3) di dalam Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dengan jelas mengatur diversifikasi tanaman tembakau ke tanaman lain. "Hal ini jelas bahwa agenda diversifikasi tembakau yang ada dalam FCTC sengaja mematikan kehidupan petani tembakau," tegasnya di Temanggung, Senin (15/5/2017).

Lebih lanjut dia menegaskan, tanaman tembakau masih dibutuhkan oleh sekitar 3 juta petani tembakau dan buruh tembakau untuk memenuhi hajat hidup ekonominya. Ditambahkan Agus, kalau mereka ingin mengendalikan tanaman tembakau, seharusnya yang dikendalikan bukan soal diversifikasi di negeri sendiri, akan tetapi yang sangat perlu dikendalikan saat ini adalah impor bahan baku tembakau dan rokok impor.

Dia menambahkan kalau petani tembakau pernah audiensi dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dr. HM Subuh) di Kemenkes satu tahun yang lalu. Dengan tegas ada kesepakatan kalau impor tembakau dibatasi secara maksimal. "Tembakau bagi jutaan orang sudah menjadi urat nadi hidupnya. Karena itu, jika mereka ingin matikan tembakau, tak ubahnya mereka membunuh jutaan manusia," ujar dia.

Agus meminta agar petani tembakau jangan terlalu dikuyo-kuyo (dikejar-kejar) untuk dibinasakan dengan dalih apapun termasuk rencana perluasan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), termasuk rencana halus untuk menggerus keberlangsungan pertanian tembakau. "Jangan sampai kami menanam tembakau, tetapi tidak bisa menjualnya. Berilah petani tembakau ruang kehidupan ekonomi di negeri sendiri. Dan, seharusnya mereka tidak serta merta menuduh tembakau sebagai hal negatif," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6393 seconds (0.1#10.140)