Akhir Zaman, Bumi Akan Berubah Menjadi Tanah yang Tandus

Kamis, 21 September 2023 - 05:10 WIB
loading...
Akhir Zaman, Bumi Akan Berubah Menjadi Tanah yang Tandus
Akhir zaman ditandai dengan konsumsi berlebihan, pemborosan dan sikap tidak menghargai air. Puncaknya, bumi akan mengalami kekeringan ekstrem dan keluarnya Dajjal membawa fitnah besar. Foto ilustrasi/ist
A A A
Pandangan Islam tentang akhir zaman cukup komprehensif. Banyak isyarat dan tanda-tanda telah dinubuwahkan Nabi ﷺ sebagai peringatan bagi umat manusia.

Syaikh Imran Nazar Hosein dalam bukunya "Tanda-tanda Hari Akhir pada Zaman Modern" mengutarakan bahwa di akhir zaman nanti bumi akan berubah menjadi tanah yang tandus. Persediaan air berkurang drastis dan menyebabkan kelangkaan ekstrem. Manusia saat itu akan mendapatkan ujian berat.



Cendekiawan muslim asal Trinidad dan Tobago itu menerangkan, satu hal yang harus diyakini bahwa bumi berfungsi sebagai tempat tinggal untuk waktu yang terbatas. Allah berfirman: "...Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan." (QS Al-Baqarah Ayat 36).

Bumi Akan Menjadi Tanah yang Tandus
Suatu hari bumi berubah menjadi tanah yang tandus lagi kering. Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya:

وَاِنَّا لَجٰعِلُوۡنَ مَا عَلَيۡهَا صَعِيۡدًا جُرُزًا

Artinya: "Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering." (QS Al-Kahfi Ayat 8)

Kata Syaikh Imran, ini menyiratkan bahwa pada akhir zaman akan terjadi kematian (sementara) bumi. Dengan demikian terganggunya produksi makanan akan didahului oleh zaman di mana persediaan air (tawar) terus berkurang, yang pada akhirnya menyebabkan kelangkaan air yang ekstrem.

Nabi ﷺ menggambarkan akhir zaman sebagai Zaman Fitnah (yakni ujian dan cobaan). Al-Qur'an memperingatkan bahwa semua bangsa manusia akan menjadi sasarannya, dan bahwa hukuman Allah akan sangat mengerikan. (Surat Al-Anfal Ayat 25)

Persediaan Air Terus Berkurang
Akhir zaman ditandai dengan konsumsi berlebihan, pemborosan, dan sikap tidak menghargai air. Umat manusia akan menyaksikan pada akhir zaman, kerusuhan dan perang demi memperebutkan air.

Jika kita melihat dunia hari ini tampak cukup jelas bahwa hitungan mundur terjadinya kelangkaan air sudah dimulai. Ada kekurangan air yang tidak menyenangkan dan terus bertambah parah di hampir semua bagian dunia saat ini.

Syaikh Imran menceritakan bahwa Kepala Program Lingkungan PBB baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya bahwa dunia sedang menuju "periode perang antarnegara disebabkan oleh air." Seorang menteri pemerintah Pakistan pernah memperingatkan kemungkinan terjadinya kerusuhan karena air di Kota Karachi. Proyek Bendungan Kalabagh mengancam pertumpahan darah.

Bendungan Farrakha yang dibangun oleh India mengancam akan menenggelamkan Bangladesh. Turki dan Suriah mungkin suatu hari akan berperang memperebutkan air yang merupakan salah satu masalah paling parah yang memecah belah mereka. Begitu juga Israel, Palestina, dan negara-negara Arab tetangganya (khususnya Yordania) memiliki perselisihan yang serius dan semakin parah terkait pembagian pasokan air yang semakin menipis. Israel sebenarnya melancarkan perang terhadap bangsa Arab Palestina karena memperebutkan air.

Bahaya Besar Keluarnya Dajjal
Orang-orang beriman telah diingatkan mengenai bahaya besar yang muncul di akhir zaman. Bahaya besar dalam bentuk makhluk jahat ini diciptakan Allah untuk menguji manusia dan juga sebagai hukuman.

Sebelum lepasnya Yakjuj dan Makjuj yang sangat kehausan, dunia akan mengalami ujian berat keluarnya makhluk jahat bernama Dajjal Al-Masih palsu. Kemunculan Dajjal akan didahului dengan peristiwa kemarau panjang yang melanda dunia.

Dalam satu riwayat diceritakan: "Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, pada waktu itu manusia akan di timpa oleh kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada tahun pertamadarinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah memerintahkan kepada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, sehingga ia tidak meneteskan setitik airpun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijau pun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak di kehendaki Allah. Para Sahabat bertanya: "Dengan apa manusia akan hidup pada masa itu?" Beliau menjawab: "Tahlil, Takbir, Tasbih dan Tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan." (HR Ibnu Majah, Al-Hakim. Lihat Ash-Shahihah)

Dalam buku "Misteri Dajjal" karya Wiyanto Suud disebutkan, pada masa itu bumi kering kerontang, semua pepohonan meranggas dan langit bersih tidak bermendung sehingga banyak manusia dan binatang mati kelaparan. Bahkan banyak tanah yang berubah menjadi merah seperti merahnya batu bata dan tembaga. Manusia pun dalam keputus-asaan karena tida bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ketika itulah Dajjal datang membawa dua sungai. Salah satunya mengalir air yang jernih dan yang lainnya mengalirkan api. Siapa yang mau mengikuti dia (Dajjal) maka ia akan memperoleh air yang segar. Siapa yang mengingkarinya maka ia akan dimasukkan ke dalam sungai apinya. Inilah ujian yang sangat berat bagi manusia.

Ketika melihat dua sungai Dajjal ini, Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk memejamkan mata. Karena pada hakikatnya, sungai api adalah air dingin yang menyejukkan. Sebaliknya sungai air justru merupakan api yang menyala-nyala.

Inilah sekelumit peristiwa yang akan terjadi pada akhir zaman dalam pandangan Islam. Semoga Allah melindungi kita dari segala bentuk fitnah di akhir zaman termasuk fitnah Dajjal.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3711 seconds (0.1#10.140)