Ledakan Bom Bikin Pounds Ambruk, Rupiah Dibuka Masih Perkasa

Selasa, 23 Mei 2017 - 10:11 WIB
Ledakan Bom Bikin Pounds Ambruk, Rupiah Dibuka Masih Perkasa
Ledakan Bom Bikin Pounds Ambruk, Rupiah Dibuka Masih Perkasa
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi pembukaan perdagangan hari ini menguat dari penutupan kemarin. Penguatan mata uang Garuda seiring melemahnya poundsterling terhadap USD setelah terjadi ledakan bom di Manchester, Inggris.

Data SINDOnews bersumber dari Limas juga menunjukkan rupiah di perdagangan pagi ini menguat tajam di level Rp13.294/USD. Posisi ini jauh lebih baik dari posisi sebelumnya di level Rp13.325/USD.

Rupiah juga terlihat positif pagi ini menurut data Bloomberg yang dibuka pada posisi Rp13.291/USD atau menguat dair sebelumnya Rp13.302/USD. Pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp13.285-Rp13.300/USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance di awal perdagangan, rupiah hari ini dibuka pada level Rp13.300/USD atau stabil dari penutupan kemarin, namun menguat ke level Rp13.294/USD pada pukul 09.57 WIB dengan kisaran harian Rp13.269-Rp13.300/USD.

Posisi rupiah pagi ini menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, dibuka menguat tipis ke level Rp13.296/USD. Posisi ini menguat dari sebelumnya berada di level Rp13.297/USD.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (23/5/2017), poundsterling memperpanjangan pelemahan usai terjadi serangan yang dicurigai teroris dan menyebabkan 19 orang meninggal dan 50 orang terluka di sebuah konser di Manchester, Inggris. Sementara, euro menahan kenaikan setelah Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa mata uangan terlalu lemah.

Insiden tersebut terjadi hanya 2,5 pekan sebelum pemilihan Perdana Menteri Theresa May diperkirakan akan menang dengan mudah, meskipun jajak pendapat menunjukkan bahwa pengetatan kontes telah membuat poundsterling mendapat tekanan.

Poundsterling terhadap USD turun 0,1% ke level 1,299, memperpanjang kerugian 0,3% pada hari kemarin. Pounds terhadap yen juga tercatat turun 0,3% menjadi 144,32 setelah sebelumnya juga turun 0,2%.

Euro=EBS mencapai level tertinggi dalam enam bulan semalam setelah Kanselir Merkel mengatakan bahwa euro lemah, karena kebijakan moneter Bank Sentral Eropa, membantu menjelaskan surplus perdagangan Jerman yang relatif tinggi.

Euro kemarin lebih tinggi terhadap USD ke level 1,1244 setelah melonjak 0,5% dan ditutup naik 0,3%. "Masalahnya euro/USD adalah Anda memiliki mood yang cukup positif pada euro saat ini," kata ahli strategi valuta asing ABN Amro Georgette Boele.

"Dan ketika Merkel memberi komentar bahwa euro mungkin terlalu rendah maka ini diambil sebagai alasan positif lainnya untuk mendorongnya lebih tinggi," ujar dia.

Sementara, USD terhadap yen melemah 0,1% menjadi 111,15. Indeks USD yang mengukur mata uangnya terhadap beberapa mata uang lainnya, hampir 0,1% lebih rendah ke level 96,916.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8371 seconds (0.1#10.140)