Rupiah dan IHSG Siang Ini Kompak Terjerembab Makin Dalam

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I hari ini masih melemah penutupan kemarin di tengah semakin melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah siang ini.

Menurut Yahoo Finance, rupiah hingga perdagangan sesi I berada pada posisi Rp13.312/USD atau makin memburuk dari posisi penutupan sebelumnya Rp13.295/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp13.295-Rp13.327/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada di level Rp13.318/USD atau melemah dari posisi kemarin pada level Rp13.299/USD. Siang ini rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.301-Rp13.321/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah siang ini tertahan di level Rp13.316/USD. Posisi ini jauh memburuk dari sebelumnya berada di level Rp13.296/USD

Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan di level Rp13.296/USD. Posisi ini menguat dari sebelumnya berada di level Rp13.297/USD.

Di sisi lain IHSG pada perdagangan sesi I masih belum beranjak dari zona merah dengan melemah 53,66 poin atau 0,94% ke level 5.676,95 setelah tadi pagi dibuka juga melemah 53,16 poin setara 0,93% ke level 5.677,46 dan kemarin berakhir ke level 5.730,61 atau melemah 18,83 poin setara 0,33%.

Semua sektor saham dalam negeri siang ini melemah dengan sektor konsumer dan keuangan menjadi sektor dengan pelemahan terdalam masing-masing sebesar 1,39% dan 1,33%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,43 miliar dengan 6,25 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing mencapai Rp236,16 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,69 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,93 triliun. Tercatat 101 saham naik, 184 turun dan 161 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).