Terungkap, 2 Kapal Selam Nuklir AS Ada di Semenanjung Korea

WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) diam-diam menempatkan dua kapal selam nuklir bersenjata rudal di Semenanjung Korea. Hal itu dibocorkan Presiden Donald Trump kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam sebuah pembicaraan tertanggal 29 April 2017.

Transkrip pembicaraan itu telah dirilis New York Times. Pengiriman dua kapal selam nuklir ke dekat wilayah Korea Utara (Korut) itu sejatinya informasi sensitif atau data intelijen yang semestinya dirahasiakan.

“Trump mengatakan kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte bahwa Washington memiliki banyak senjata di sana,” tulis New York Times, yang mengutip sebuah transkrip pembicaraan kedua pemimpin itu.

”Kami memiliki dua kapal selam yang terbaik di dunia. Kami memiliki dua kapal selam nuklir, bukankah kami ingin menggunakannya,” lanjut transkrip itu yang dilansir Kamis (25/5/2017).

Transkrip itu diduga bocor melalui divisi Amerika dari Departemen Luar Negeri Filipina.

AS sebelumnya telah mengerahkan kapal induk bertenaga nuklir USS Carl Vinson ke sebuah perairan di semenanjung Korea. Kapal induk itu bergabung dengan kapal AS lainnya USS Michigan, yang sudah berlabuh di Korea Selatan pada akhir April lalu.

Menurut New York Times, pejabat senior administrasi Trump di Washington, yang tidak berwenang membahas isu ini kepada media, memastikan bahwa transkrip tersebut merupakan representasi akurat dari pembicaraan antara kedua pemimpin tersebut.

Tindakan Trump yang membocorkan data intelijen bukan sekali ini terjadi. Sebelumnya, Trump juga membahas data intelijen tentang ISIS dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Duta Besar Rusia Sergei Kislyak saat mereka berbicara di Oval Office, Gedung Putih, pada bulan ini.