Traveloka Berperan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pariwisata di Indonesia
loading...
A
A
A
Terkait kebiasaan pelaku perjalanan pasca pandemi, Traveloka mengamati perubahan dalam cara masyarakat Indonesia menikmati perjalanan, dari yang sebelumnya lebih memilih perjalanan dalam kelompok besar, sekarang lebih memilih pengalaman perjalanan dalam kelompok yang lebih kecil.
Terdapat juga peningkatan jumlah wisatawan perempuan, serupa dengan permintaan perjalanan terpendam (hidden gem) yang terjadi di seluruh dunia, serta peningkatan jumlah wisatawan Gen Z yang menikmati kebebasan pasca pandemi dan juga mendapatkan inspirasi dari media sosial.
Berdasarkan survei internal pengguna Traveloka mengenai produk keberlanjutan, ditemukan bahwa 88 persen pengguna yang disurvei di Indonesia menghargai pilihan untuk mengimbangi jejak karbon mereka saat memesan penerbangan di aplikasi Traveloka.
Selain itu, 80 persen responden mengatakan bahwa mereka akan lebih cenderung memilih akomodasi yang menerapkan praktik keberlanjutan. Oleh karena itu, Traveloka memasukkan opsi pemfilteran berlabel “Sustainable Tourism” dalam aplikasinya yang disertifikasi oleh Global Sustainable Tourism Council (GSTC).
President Traveloka Caesar Indra mengatakan bahwa perusahaan akan terus berinovasi untuk melayani masyarakat Indonesia dan memberikan dampak di pasar dalam negeri. Sebab itu, perusahaan berfokus untuk memberikan pertumbuhan bagi ekosistem perjalanan dan pariwisata Indonesia, mendorong inovasi dan sumber daya manusia di seluruh negeri.
Di seluruh negara tempat Traveloka beroperasi, pengembangan teknologi yang berkelanjutan, pembinaan komunitas, dan pengembangan industri perjalanan dan pariwisata untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan menjadi fokus terdepan Traveloka.
"Kami berdedikasi untuk mengambil peran penting dalam membentuk masa depan industri pariwisata, baik bagi konsumen kami maupun masyarakat luas. Dengan beragam usaha yang kami lakukan untuk memberikan dampak positif, kami berharap akan memasuki masa depan yang penuh dengan inovasi yang berkelanjutan, dan kemungkinan tak terbatas," tutup Caesar.
Terdapat juga peningkatan jumlah wisatawan perempuan, serupa dengan permintaan perjalanan terpendam (hidden gem) yang terjadi di seluruh dunia, serta peningkatan jumlah wisatawan Gen Z yang menikmati kebebasan pasca pandemi dan juga mendapatkan inspirasi dari media sosial.
Berdasarkan survei internal pengguna Traveloka mengenai produk keberlanjutan, ditemukan bahwa 88 persen pengguna yang disurvei di Indonesia menghargai pilihan untuk mengimbangi jejak karbon mereka saat memesan penerbangan di aplikasi Traveloka.
Selain itu, 80 persen responden mengatakan bahwa mereka akan lebih cenderung memilih akomodasi yang menerapkan praktik keberlanjutan. Oleh karena itu, Traveloka memasukkan opsi pemfilteran berlabel “Sustainable Tourism” dalam aplikasinya yang disertifikasi oleh Global Sustainable Tourism Council (GSTC).
President Traveloka Caesar Indra mengatakan bahwa perusahaan akan terus berinovasi untuk melayani masyarakat Indonesia dan memberikan dampak di pasar dalam negeri. Sebab itu, perusahaan berfokus untuk memberikan pertumbuhan bagi ekosistem perjalanan dan pariwisata Indonesia, mendorong inovasi dan sumber daya manusia di seluruh negeri.
Di seluruh negara tempat Traveloka beroperasi, pengembangan teknologi yang berkelanjutan, pembinaan komunitas, dan pengembangan industri perjalanan dan pariwisata untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan menjadi fokus terdepan Traveloka.
"Kami berdedikasi untuk mengambil peran penting dalam membentuk masa depan industri pariwisata, baik bagi konsumen kami maupun masyarakat luas. Dengan beragam usaha yang kami lakukan untuk memberikan dampak positif, kami berharap akan memasuki masa depan yang penuh dengan inovasi yang berkelanjutan, dan kemungkinan tak terbatas," tutup Caesar.
(nng)