Usia Pensiun Pekerja di Negara Maju Meningkat Jadi 70 Tahun

Selasa, 30 Mei 2017 - 06:13 WIB
Usia Pensiun Pekerja di Negara Maju Meningkat Jadi 70 Tahun
Usia Pensiun Pekerja di Negara Maju Meningkat Jadi 70 Tahun
A A A
LONDON - Usia pensiun bagi pekerja diyakini harus naik setidaknya menjadi 70 tahun pada negara-negara kaya pada 2050, mendatang ketika harapan hidup juga meningkat di atas 100 menurut laporan terbaru. Forum ekonomi dunia mengatakan bahwa karyawan harus terus bekerja sampai usia 70 tahun pada beberapa negara mau seperti Inggris, Amerika Serikat (AS), Jepang dan Kanada.

Seperti dilansir BBC, peningkatan diperlukan karena diperkirakan jumlah manusia yang hidup di atas 65 tahun bakal meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 2,1 miliar pada tahun 2050. Karena hal itu usia pensiun perlu diperpanjang setidaknya empat tahun. Kepala Keuangan dan Sistem Infrastruktur Michael Drexler di Forum ekonomi dunia mengatakan, bertambahnya harapan umur panjang setara dengan perubahan iklim keuangan.

"Kita harus mengatasinya sekarang atau menerima bahwa konsekuensi yang merugikan akan menghantui generasi masa depan, meletakkan beban mustahil pada anak-anak dan cucu kita," ujar Drexler.

Di Inggris, usia pensiun diperkirakan akan meningkat dari 65 tahun pada 2018, menjadi 68 tahun di tahun 2046, mendatang. Laporan darai Departemen Tenaga Kerja dan Pensiun pada awal tahun ini menyarankan bahwa pekerja di bawah 30 tahun kemudian tidak mendapatkan uang pensiun dari negara sampai mereka berusia 70 tahun. Laporan Forum Ekonomi Dunia menyatakan kita bisa hidup hingga 100 tahun.

Menurut laporan tersebut, pemerintah perlu membuat pekerja lebih mudah dalam menabung untuk masa pensiun mereka serta memuji reformasi yang terjadi belum lama ini di Inggris. Skema auto pendaftaran membuat lebih dari enam juta pekerja Inggris saat ini telah masuk secara otomatis dalam skema tabungan pensiun, meski ada beberapa yang menilai sistem tersebut perlu banyak perbaikan.

World Economic Forum (WEF) mengatakan kesenjangan tabungan pensiun diprediksi bakal meningkat dari USD70 triliun menjadi USD400 triliun pada 2050pada delapan negara seperti Australia, Kanada, China, India, Jepang, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat. Kesenjangan adalah jumlah uang yang diperlukan di setiap negara untuk memastikan pendapatan pensiun sebesar 70% dari pendapatan seseorang pra-pensiun.

Presiden Kesehatan dan Kekayaan di Mercer, Jacques Goulet yang bekerja dengan Forum untuk menghasilkan laporan, mengatakan untuk ada satu solusi untuk mengatasi kesenjangan pensiun. Menurutnya Individu harus meningkatkan tabungan pribadi dan keuangan, sementara sektor swasta dan pemerintah harus menyediakan program-program untuk mendukung mereka.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4679 seconds (0.1#10.140)