S&P Naikkan Rating, IHSG Diramal Tembus 6.100 Tahun Ini

JAKARTA - Analis Startegi EQuity and Consumer Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan, naiknya rating Indonesia menjadi layak investasi oleh Standard and Poor's (S&P) akan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus level 6.100 pada akhir tahun ini.

Adanya rating baru yang diberikan S&P tersebut, memang banyak yang memprediksi bahwa ekonomi Indonesia semakin kuat lantaran akan banyak aliran modal yang masuk untuk investasi dan berimbas juga pada indeks saham domestik.

"Dia (S&P) sudah melakukan upgrade rating jadi risikonya kecil dan banyak aliran yang masuk, jadi IHSG berpeluang lebih tinggi," ujarnya di Menara Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (30/5/2017) malam.

Mandiri sekuritas pun merasa optimistis bahwa IHSG bakal tembus pada kisaran level 6.400 dan angka terendahnya di level 5.275, dan untuk pendapatan per saham di 2017 sebesar 18%.

Dia menjelaskan bahwa sejak Januari hingga Mei, IHSG telah tumbuh 7%-8% dan pada tahun lalu IHSG ditutup pada level 5.297. "Jadi, secara fundamental ekonomi Indonesia ini masih kuat dengan indikasi earning growth yang mencapai 18%," imbuhnya.

Mandiri Sekuritas menyebutkan bahwa harga per saham emiten per kuartal I/2017 paling besar tercatat di sektor perbankan yang mencapai Rp19,59 triliun tumbuh 17% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Kemudian, barang konsumsi mencapai Rp14,37 triliun dan telekomunikasi Rp12,03 triliun.

Dia menyebut saham yang direkomendasikan Mandiri Sekuritas di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).