Mengintip Krisis Properti China: Terbelit Utang Rp180.000 Triliun hingga 3 Miliar Apartemen Hantu

Kamis, 28 September 2023 - 11:30 WIB
loading...
Mengintip Krisis Properti...
Penampakan apartemen kosong di China. Foto/AFP/BangkokPost
A A A
JAKARTA - Beberapa hari lalu Reuters menurunkan sebuah tulisan yang mengejutkan. Percaya atau tidak, jumlah apartemen kosong di China mencapai 3 miliar unit. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat populasi Negeri Tirai Bambu yang sebanyak 1,4 miliar jiwa.



Jadi, jumlah penduduk China tak akan mampu mengisi semua hunian kosong yang berserakan di negara itu. Artinya, jumlah hunian atau apartemen yang dibangun di China melebihi jumlah penduduknya sendiri.

Kondisi itu jelas sungguh kontradiktif dengan negara-negara lain, semisal Indonesia. Presiden Jokowi sendiri mengatakan bahwa backlog di Indonesia masih sebesar 12,1 juta unit.

Informasi soal jumlah apartemen di China meledak lantaran pasar properti negara itu tengah dibelit krisis, sebuah krisis yang dianggap jarang terjadi. Informasi itu diungkap oleh seorang mantan pejabat badan statistik dalam sebuah kritiknya.

Sektor properti China yang pernah menjadi pilar perekonomian telah merosot sejak tahun 2021 ketika raksasa real estate China Evergrande Group gagal membayar kewajiban utangnya menyusul pembatasan pinjaman baru. Utang Evergrande sendiri diperkirakan mencapai Rp5.000 triliun, mendekati dua kali lebih besar dari APBN Indonesia.

Pengembang ternama seperti Country Garden Holdings juga terus terhuyung-huyung, bahkan sampai hari ini mendekati default. Situasi itu membuat sentimen pembeli rumah tetap tertekan.

Analis Goldman Sachs memperkirakan utang properti China saat ini sebesar atau USD12 triliun atau setara Rp180.000 triliun. Bayangkan!! Angka itu setara 48% PDB China.

Data terbaru dari Biro Statistik Nasional China melaporkan, pada akhir Agustus total luas lantai rumah yang tidak terjual mencapai 648 juta m2. Jumlah tersebut setara dengan 7,2 juta rumah, berdasarkan rata-rata ukuran rumah sebesar 90 m2. Kalau ukurannya lebih kecil lagi, yaitu 36m2, maka jumlah mencapai 18 juta rumah.

Para ahli mememperkirakan, angka itu belum termasuk sejumlah proyek perumahan yang telah terjual namun belum selesai karena masalah arus kas. Pun beberapa rumah yang dibeli oleh spekulan pada kenaikan pasar terakhir di tahun 2016 yang masih kosong, yang secara keseluruhan merupakan sebagian besar rumah yang tidak terpakai.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1659 seconds (0.1#10.140)