Ekonomi DIY Kuartal II Diramal Akan Lebih Baik

Minggu, 11 Juni 2017 - 18:34 WIB
Ekonomi DIY Kuartal II Diramal Akan Lebih Baik
Ekonomi DIY Kuartal II Diramal Akan Lebih Baik
A A A
YOGYAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengaku optimistis ekonomi DIY 2017 tetap tumbuh meningkat lebih tinggi pada triwulan kedua ini dibanding dengan triwulan pertama. Karena, peningkatan konsumsi rumah tangga diperkirakan terus tumbuh seiring semakin membaiknya prospek perekonomian domestik dengan datangnya Lebaran.

Kepala Perwakilan Kantor BI Yogyakarta, Budi Hanoto mengatakan, kondisi ekonomi DIY masih akan terjaga. Dia meyakini angka inflasi akan selalu terjaga berkat kerja keras yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY dalam mengendalikan harga volatile food.

Operasi pasar akan terus mereka lakukan untuk mengintervensi harga. "Penambahan stok juga kami lakukan di kios segoro amarto," katanya di Yogyakarta, Minggu (11/6/2017).

BI dan seluruh stakeholder yang ada di DIY akan menjaga sasaran inflasi dan mempertahankan inflasi. Tekanan inflasi memang masih ada, namun tekanannya coba dilokalisir agar jangan berkembang menjadi liar. Tekanan ekpektasi terhadap harga-harga terutama cabai rawit masih ada.

Melihat kondisi yang ada dan optimisme tersebut, BI melihat ada peluang ekonomi DIY akan tumbuh lebih baik dibanding 2016. Jika angka pertumbuhan ekonomi DIY triwulan I berkisar di angka 5,12%, maka untuk 2017 ini pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi DIY berkisar di angka 5,0-5,4%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, J B Priyono mengungkapkan, perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada triwulan I tahun ini mencapai angka 5,12%. Pertumbuhan perekonomian di awal tahun ini sedikit lebih baik dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Kondisi ekonomi DIY jika diukur dari nilai produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I/2017 mencapai Rp28,80 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp22,46 triliun.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha informasi dan komunikasi yang mampu tumbuh 7,66%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi adalah komponen pengeluaran lonsumsi lembaga nonprofit rumah tangga yang tumbuh 11,45%.

Perekonomian DIY triwulan I/2017 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh 0,20%. Angka tersebut lebih baik dibanding triwulan IV/2016. Pihaknya mencatat perekonomian DIY mengalami kontraksi 0,45%. Beberapa sektor memang terlihat mengalami pertumbuhan lebih baik dibanding triwulan sebelumnya.

Dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan faktor siklikal pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 64,39%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh komponen perubahan inventori. Komponen ini melonjak cukup drastis karena mencapai 444,86%.

"Seperti biasa setiap menjelang Ramadan para pengusaha terutama usaha dagang menambah stok barangnya di gudang. Wajar jika komponen inventory melonjak," ujarnya.

Tiga urutan terbesar lapangan usaha pemberi kontribusi struktur ekonomi DIY pada triwulan I/2017 yaitu industri pengolahan, pertanian, kehutanan, dan perikanan, dan penyediaan akomodasi dan makan minum. Ketiga lapangan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 35,81%.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6481 seconds (0.1#10.140)