Jelang Tutup, Obligasi Global Mediacom Diburu Investor Domestik

Senin, 12 Juni 2017 - 17:03 WIB
Jelang Tutup, Obligasi Global Mediacom Diburu Investor Domestik
Jelang Tutup, Obligasi Global Mediacom Diburu Investor Domestik
A A A
JAKARTA - Menjelang masa penawaran awal emisi obligasi dan Sukuk PT Global Mediacom Tbk (BMTR) berakhir, investor domestik terus memburu instrumen surat utang obligasi korporasi yang dirilis perseroan.

Head of Investment Banking PT MNC Sekuritas Bambang Rudi Sutiawan mengatakan, tiga hari menjelang berakhirnya masa penawaran awal pada 15 Juni 2017, obligasi dan Sukuk Global Mediacom masih menjadi buruan investor dalam negeri.

"Sebagian besar institusi domestik. Minatnya sebagian besar ke obligasi konvensional," ungkapnya, Jakarta, Senin (12/6/2017).

perusahaan induk MNC Media Group merilis penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap I tahun 2017 dan Sukuk Ijarah tahap I senilai total Rp1,5 triliun. Tahap awal, perseroan merilis obligasi dan Sukuk ijarah senilai Rp1,1 triliun.

Bambang menjelaskan, hingga akhir pekan lalu, permintaan dari calon investor terbilang cukup banyak. Permintaan terbanyak diproyeksi bakal meningkat menjelang masa penawaran berakhir. "Permintaan akan banyak masuk di dua hari terakhir sebelum masa penawaran awal berakhir," tuturnya.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menjelaskan, obligasi dan Sukuk yang dirilis BMTR diburu investor institusi domestik. Sebab, pasar surat utang di Indonesia didominasi investor institusional.

"Ada dana pensiun terus ada asuransi reksa dana. Mereka berinvestasi dan memang diperbolehkan oleh aturan," ujarnya.

Direktur Keuangan PT Global Mediacom Tbk Oerianto Guyandi menjelaskan, perolehan dana dari emisi obligasi tersebut akan digunakan untuk refinancing dan modal kerja. Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/Capex) senilai USD100 juta.

Guna melengkapi agenda ekspansi tersebut, BMTR juga butuh modal kerja. "Modal kerja sesuai pengembangan, tapi secara keseluruhan kami butuh Rp300 miliar sampai Rp400 miliar," kata dia.

Global Mediacom sebagai induk perusahaan media free to air (FTA), termasuk PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), merilis instrumen surat utang total Rp1,5 triliun. Surat utang tersebut terbagi dalam dua bagian, yakni Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Global Mediacom dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan.

Target dana yang dihimpun dari PUB itu sebanyak-banyaknya Rp1,1 triliun. Untuk tahap pertama, target perolehan dananya sebesar Rp850 miliar.

PUB atau obligasi itu ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 5, 6, dan 7 tahun. Kupon obligasi berada pada rentang 10,75%-11,50% untuk tenor 5 tahun, kisaran 11,00%-11,75% untuk 6 tahun, dan 11,25%-12,00% untuk tenor 7 tahun.

Sementara, bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai tanggal pembayaran bunga obligasi. Sedangkan untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan, BMTR menargetkan mampu menghimpun dana hingga Rp400 miliar. Tapi, untuk tahap pertama emisi yang akan dirilis sebesar Rp250 miliar.

Sukuk Ijarah Tahap I ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 5, 6, dan 7 tahun. Cicilan imbalan Sukuk ijarah masing-masing pada rentang 10,75%-11,50% untuk tenor 5 tahun, kisaran 11,00%-11,75% untuk 6 tahun, dan 11,25%-12,00% untuk 7 tahun.

Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap tiga bulan sesuai tanggal pembayaran cicilan imbalan ijarah. Dalam rangka penerbitan obligasi dan Sukuk ijarah ini, BMTR telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yakni idA+ dan idA+ syariah.

Untuk emisi obligasi dan sukuk ijarah tersebut, bertindak selaku penjamin emisi efek, perseroan telah menunjuk PT MNC Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9838 seconds (0.1#10.140)