IHSG Dibuka Ambruk Saat Bursa Utama Asia Mixed

Kamis, 15 Juni 2017 - 09:12 WIB
IHSG Dibuka Ambruk Saat Bursa Utama Asia Mixed
IHSG Dibuka Ambruk Saat Bursa Utama Asia Mixed
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka ambruk ke zona merah meski pada perdagangan kemarin berhasil ditutup menguat tajam. Bursa saham Tanah Air pagi ini turun 17,64 poin setara dengan 0,30% ke level 5.775,25 saat bursa Asia dibuka mixed (variatif).

Pada perdagangan kemarin, IHSG juga ditutup berhasil bertahan di zona hijau dengan penguatan cukup tinggi sebesar 85,25 poin atau setara 1,49% ke level 5.792,90 saat mayoritas bursa utama Asia lebih rendah.

Sementara, sektor saham dalam negeri mayoritas melemah dengan sektor aneka industri menjadi pelemahan terdalam sebesar 2,30% dan sektor dengan penguatan tertinggi yaitu keuangan yang naik 0,21%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp1,01 miliar dengan 708 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing mencapai Rp31,06 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp566,04 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp597,10 miliar. Tercatat 193 saham naik, 95 turun dan 54 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1.325 menjadi Rp79.000, PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp350 menjadi Rp9.150, dan PT Pelayaran Tamarin Samudera (TAMU) naik Rp285 menjadi Rp1.475.

Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) turun Rp435 menjadi Rp1.315, PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) turun Rp68 menjadi Rp336, dan PT Indospring Tbk (INDS) turun Rp55 menjadi Rp840.

Seperti dilansir CNBC, Kamis (15/6/2017) bursa saham Asia dibuka mixed pada hari ini setelah Federal Reserve AS (The Fed) menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini, seperti yang diperkirakan secara luas oleh pasar.

Meski inflasi berada di bawah target The Fed, bank sentral mengatakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. The Fed juga memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana hal itu akan melepas neraca besarnya.

Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun tipis 0,21% pada awal perdagangan. Sementara di Korea Selatan, Indeks Kospi naik 0,04% dan di Australia, Indeks S&P/ASX 200 turun 0,27%.

ekonom ANZ Giulia Lavinia Specchia mengatakan, pasar menilai bahwa kenaikan suku bunga Fed sebagai kenaikan dovish. Karakterisasi Fed terhadap keadaan ekonomi "sedikit lebih lembut" dan rincian mengenai pelonggaran neraca cenderung menekan bank sentral untuk mengencangkan lebih lanjut.

Ke depan, pasar tampak ragu bahwa Fed akan tetap berpegang pada perkiraan kenaikan suku bunga tiga tahun ini. "Pedagang jelas meragukan prospek inflasi yang didukung oleh The Fed, dengan sedikit daya tarik yang terlihat pada upah atau inflasi, pasar mengekspresikan skeptisisme tentang pemulihan yang sedang berlangsung," kata Kepala Pasar Strategis Pasar CMF Markets Michael McCarthy.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5698 seconds (0.1#10.140)