PLN Diminta Kurangi Impor dalam Proyek Pembangkit Listrik

Senin, 19 Juni 2017 - 12:55 WIB
PLN Diminta Kurangi Impor dalam Proyek Pembangkit Listrik
PLN Diminta Kurangi Impor dalam Proyek Pembangkit Listrik
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta PT PLN (Persero) untuk mengurangi impor dalam setiap proyek pembangkit listriknya. Dia meminta agar tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) agar ditingkatkan.

Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati mengungkapkan, saat ini masih terdapat beberapa peralatan untuk pembangkit yang diimpor perseroan. Di antaranya, turbin dan boiler, karena itu, PLN diminta untuk menyusun peta jalan (roadmap) TKDN.

"Kita diminta Pak Luhut menyusun roadmap TKDN untuk equipment peralatan apa yang bisa diproduksi di dalam negeri. Kemudian tahapan supaya sampai ke situ gimana," katanya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (19/6/2017).

Nicke menuturkan, turbin dan boiler yang digunakannya berasal dari Jepang, Eropa, dan India, namun 47,5% di antaranya didominasi oleh Jepang. Menurutnya, menerapkan TKDN dalam proyek pembangkit listrik tidak semudah yang dipikirkan dan perlu perencanaan yang matang.

"Kan itu perlu detailkan, bagaimana mencapai itu. Perencanaannya enggak bisa PLN sendiri. Jadi, tadi ada BPPT, Kemenko, nanti difasilitasi dikoordinasinya dari sini, kemudian dengan PLN, perbankan bagaimana supaya ada pendanaan yang kompetitif," imbuh dia.

Dari target 40% TKDN yang ditetapkan Kementerian Perindustrian, dia mengaku PLN baru sanggup mencapai 32%. "Sekarang 32% kan minimalnya 40%. Itu harus kita capai, tergantung pembangkit ada skala 25%, 50%, 100% dan sebagainya. Kalau yang kecil kita sudah lebih tinggi tapi kan kita perlu tingkatkan terus ke yang super critical. Jadi tadi baru diminta membentuk tim, nanti setelah itu," tutur Luhut.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4738 seconds (0.1#10.140)