Mendekati Lebaran, Harga Daging Sapi Merangkak Naik

Kamis, 22 Juni 2017 - 17:54 WIB
Mendekati Lebaran, Harga Daging Sapi Merangkak Naik
Mendekati Lebaran, Harga Daging Sapi Merangkak Naik
A A A
PALEMBANG - Tiga hari menjelang Lebaran, harga komoditi daging terpantau masih tinggi. Di sejumlah pasar tradisional di Palembang, daging sapi masih dijual hingga mencapai Rp120.000/kg, bahkan ada yang sudah mencapai Rp140.000/kg. Kondisi ini cukup menyulitkan masyarakat yang ingin berlebaran dengan mengonsumsi daging sapi.

Seorang ibu rumah tangga yakni Rahmi asal Kecamatan Sako mengutarakan jika harga daging sapi masih tinggi. Harga ini masih sama seperti harga daging menjelang Lebaran tahun sebelumnya. Harganya masih di atas Rp100.000. Padahal, pemerintah menjanjikan daging dengan harga yang lebih terjangkau dan tidak seperti tahun lalu,

“Masih tinggi, harga daging tadi pagi masih Rp130.000/kg. Kondisinya masih sama seperti tahun lalu, rasanya masih sulit mendapatkan daging segar (bagalan) dengan harga kurang dari Rp100.000/kg,” ujarnya.

Harga daging yang tinggi, seolah menjadi tren harga menjelang Lebaran. Sebelumnya pemerintah mengenalkan daging beku dengan harga Rp80.000/kg pada sejumlah pasar murah, dan operasi pasar yang digelar bekerja sama dengan Perum Bulog dan lainnya.

Sementara, di sisi lain masyarakat menginginkan mengonsumsi daging begalan yang dipotong setiap hari di pasar tradisional. “Daging beku itu belum pernah mencoba, namun rasanya kurang tertarik membelinya. Keluarga kami belum terbiasa makan daging beku,” sambung dia.

Bagaimanapun, menurutnya daging begalan yang dipotong setiap pagi terasa lebih segar ketimbang daging beku dengan harga yang lebih murah. Terang dia daging beku seolah menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak terjangkau membeli daging segar. Padahal, harusnya pemerintah juga siap dengan kapasitas potong untuk daging segar.

“Pemerintah seolah memberikan alternatif, bagi masyarakat. Keinginan masyarakat merupakan daging segar, sektor hilir (peternakan) yang seharusnya dioptimalkan. Pemerintah tidak perlu impor daging dari India, jika ketersediaan daging mampu menutupi peningkatan kebutuhan,” terangnya.

Berdasarkan laman resmi pantuan harga sembako yang diinisiasikan oleh Bank Indonesia, bernama Sei Musi diketahui harga daging di pasar tradisional sudah mengalami peningkatan. Di pasar Padang Selasa misalnya, harga daging sapi sudah menyentuh Rp100.000/kg. Kenaikan itu mencapai 1% dibandingkan sebelumnya, sedangkan di pasar KM 5, harga daging sudah Rp130.000/kg atau mengalami peningkatan 4,55%.

Lonjakan harga daging ini, menurut Kepala Dinas Perdagangan Agus Yudiantoro disebabkan akibat peningkatan kebutuhan. Menjelang Lebaran, masyarakat terutama umat muslim berkeinginan untuk membeli daging sebagai santapan hari raya. Kenaikan konsumsinya bisa mencapai 6% dan peningkatan itu disiasati dengan penambahan stok daging, yang di antaranya diperoleh dari daging beku.

“Spekulasi pasar pasti terjadi akibat peningkatan kebutuhan, karena itu butuh ketersediaan barang alternatif. Karena itu, perlu daging beku sebagai pilihan atas keinginan daging dari masyarakat tersebut. Pemerintah sudah menyiapkan kapasitas pemotongan sapi, tapi kartel pasar masih bermain,” terangnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3919 seconds (0.1#10.140)