Survei UOB: 76% Perusahaan Indonesia Optimistis Hadapi MEA

Jum'at, 23 Juni 2017 - 07:01 WIB
Survei UOB: 76% Perusahaan Indonesia Optimistis Hadapi MEA
Survei UOB: 76% Perusahaan Indonesia Optimistis Hadapi MEA
A A A
JAKARTA - United Overseas Bank’s (UOB) dalam Asian Enterprise Survey 2016 mengungkapkan, bahwa 76% perusahaan Indonesia optimistis Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membantu pertumbuhan bisnis seiring dengan terbukanya berbagai peluang di wilayah Asia Tenggara. Optimisme perusahaan Indonesia terhadap MEA tersebut berada di urutan kedua setelah perusahaan-perusahaan Thailand yang menunjukkan tingkat keyakinan sebesar 83%.

Perusahaan-perusahaan Indonesia juga memandang MEA sebagai jawaban dari tantangan pertumbuhan bisnis, yaitu meningkatnya biaya operasional. Di mana 52% responden menyebutkan meningkatnya biaya sebagai tantangan utama dalam pertumbuhan bisnis di Indonesia.

Hampir setengah dari seluruh responden Indonesia berharap dapat membeli berbagai produk dan layanan dengan harga lebih kompetitif melalui hadirnya MEA. Mereka juga melihat MEA akan memberikan manfaat berupa akses ke investor dan modal yang lebih besar, serta kemudahan memperoleh tenaga kerja terampil.

Head of Global Markets PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia), Frederikus Weoseke mengemukakan, perusahaan-perusahaan Indonesia siap meraih berbagai peluang dan manfaat yang tercipta dari lahirnya inisiatif regional, seperti MEA.

“Hasil survei kami menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia paling optimis terhadap prospek pertumbuhan bisnis di kawasan Asia. Perusahaan-perusahaan Indonesia telah menikmati kinerja keuangan yang kuat dalam 3 tahun terakhir, dan berharap dapat mengembangkan bisnis lebih jauh lagi dengan memanfaatkan hubungan antar negara yang hadir dari MEA,” kata Weoseke.

“Rasa optimis mereka juga didukung inisiatif reformasi ekonomi dan investasi dalam bidang infrastruktur yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah dilakukan oleh pemerintah. Berbagai inisiatif di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo tersebut telah membuka berbagai peluang yang lebih luas bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengambil manfaat dari arus perdagangan ke dalam negeri, investasi, serta berbagai inisiatif regional,” lanjutnya.

Asian Enterprise Report 2016 juga menunjukkan sepertiga dari perusahaan-perusahaan Indonesia percaya bahwa melakukan ekspansi ke wilayah Asia merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan bisnis dalam 3 hingga 5 tahun mendatang, dengan Singapura sebagai negara tujuan ekspansi utama (43%), diikuti Malaysia (38%), Jepang (36%), dan China (34%).

Dalam mengembangkan bisnis dan mempertahankan daya saing, perusahaan-perusahaan Indonesia juga berfokus untuk meningkatkan jumlah nasabah. Survei UOB menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia mengarahkan sumber daya mereka untuk penelitian dan inovasi produk (44%) serta pemasaran (38%) demi meraih berbagai peluang yang hadir dari terus meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah ke atas Indonesia sebesar 8 juta hingga 9 juta orang per tahun.

Kebutuhan untuk Berinvestasi dalam Bidang Teknologi Informasi Asian Enterprise Report 2016 menemukan perusahaan-perusahaan Indonesia kurang memperioritaskan investasi di bidang sistem teknologi informasi (33%) sebagai sarana untuk mendukung pertumbuhan, dibandingkan dengan rata-rata perusahaan Asia lain (37%).

UOB Indonesia melihat bahwa apabila perusahaan-perusahaan Indonesia lebih memanfaatkan teknologi informasi, mereka akan lebih produktif dari segi administrasi bisnis. Salah satu upaya UOB dalam membantu perusahaan-perusahaan Indonesia mengadopsi pengunaan teknologi informasi ke dalam pengelolaan bisnis mereka adalah dengan menyediakan layanan platform daring perbankan regional, UOB Business Internet Banking Plus (BIBPlus). Layanan ini merupakan one stop e-banking yang menyediakan solusi menyeluruh yang dapat membantu para pelaku bisnis dalam mengelola bisnis mereka baik di wilayah Asia maupun global secara lebih efisien.

“Mendukung para klien korporasi kami untuk mengembangkan bisnis dan mengurangi biaya melalui teknologi informasi merupakan salah satu fokus utama UOB Indonesia. Kami meluncurkan UOB BIBPlus untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong produktivitas rata-rata mereka," ujar Head of Transaction Banking UOB Indonesia W Kartyono.

"UOB BIBPlus dirancang untuk menyederhanakan berbagai proses bisnis sehari-hari mereka dan menawarkan berbagai fitur yang dapat sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. UOB Indonesia terus meningkatkan layanan teknologi informasi bagi para nasabah dan kini kami menawarkan UOB BIBPlus mobile untuk memastikan bahwa para nasabah kami terhubung dengan bisnis mereka, kapanpun dan dimanapun,” jelasnya.

Survei Asian Enterprise Report 2016 juga mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia memandang penting untuk berinvestasi dalam hal pelatihan karyawan (37%) dan pengadaan mesin serta alat-alat (28%).
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4620 seconds (0.1#10.140)