BNI Optimistis Tren NPL Menurun

Jum'at, 07 Juli 2017 - 04:11 WIB
BNI Optimistis Tren NPL Menurun
BNI Optimistis Tren NPL Menurun
A A A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk menyambut HUT ke 71 dengan optimisme menurunkan rasio kredit bermasalah atau NPL. Perseroan menargetkan mampu menekan NPL dengan analisa debitur yang tepat di tengah perlambatan ekonomi tahun ini.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan setiap tahun BNI terus mencatatkan progress yang lebih baik dalam mewujudkan visi BNI. Salah satu yang akan menjadi pencapaian BNI ialah menekan NPL lebih rendah dari akhir 2016.

“Kita akui tren NPL BNI sejak akhir 2016 cukup tinggi. Namun kami optimistis hingga semester pertama 2017, kami mampu turunkan meskipun belum signifikan. Namun dipastikan NPL 3% di akhir 2016 tersebut sudah berada pada puncak dan akan terus menurun hingga akhir 2017 ini,” ujar Baiquni saat ditemui dalam peresmian Menara BNI Pejompongan di Jakarta, Kamis (6/7/2017).

Dia mengaku perkiraan NPL hingga semester satu 2017 bisa di bawah 3%. Strategi perseroan dengan restrukturisasi dan melihat secara cepat kondisi debitur yang diprediksi akan terkena dampak buruk kondisi ekonomi nasional yang masih lemah. Karena perseroan berkomitmen tidak akan menghindari secara sektoral. Karena selalu ada debitur potensial di setiap sektor.

“Kami segera lakukan restrukturisasi dengan perpanjang tenor kredit, perkecil angsuran, turunkan suku bunganya, atau merubah struktur kreditnya. Kami harapkan NPL semester satu bisa di level 2,9% atau 2,8%. Secara sektoral kami tidak melihat ada yang khusus harus dihindari karena di setiap sektor pasti ada yang mampu terus tumbuh. Namun apabila kami tidak memiliki keahlian di satu kasus, baru disana kami akan mundur. Konsolidasi sudah selesai dan ditandai dengan ekspansi yang dilakukan”.

Dalam kesempatan itu dia menjelaskan proyek BNI dengan bersinergi bersama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PP membangun sebuah bangunan iconic baru di Jakarta yang akan diberi nama Menara BNI Pejompongan. Bersamaan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-71 BNI yang tepat pada 5 Juli 2017, BNI dan PP berhasil menuntaskan penutupan bagian atas yang menjadi simbol telah dirampungkannya proses konstruksi atau topping off gedung Menara BNI Pejompongan tersebut.

Baiquni mengungkapkan, pembangunan Menara BNI Pejompongan bertujuan untuk mengoptimalisasikan aset dan efisiensi biaya sewa kebutuhan ruang kantor atau office space yang terus meningkat. Menara BNI juga memiliki beragam keunggulan antara lain tergolong menjadi iconic building yang inovatif dan tanggap terhadap perkembangan zaman.

“Sebagai iconic building, Menara BNI juga diharapkan sesuai dengan filosofi bambu, dimana akan terus bertumbuh hingga puncak, yang mendukung kemajuan perekonomian dan perkembangan sumber daya manusia Indonesia secara utuh,” ujar Baiquni.

Menara BNI akan menempati lahan seluas 14.817 meter persegi (m2), dengan total luas bangunan 75.028 m2. Setelah selesai 100% nanti, Menara BNI ini akan memiliki 32 lantai tower dan 6 lantai podium. Fasilitas yang akan melengkapi kawasan gedung ini adalah satu lantai Helipad, dua lantai Basement, serta tiga lantai Gedung Parkir. Area parkirnya dapat menampung mobil sebanyak 490 lot, dan parkir motor 270 lot.

Keberadaan Menara BNI Pejompongan tersebut akan melengkapi layanan BNI terhadap para nasabah setianya. Menara BNI juga akan melengkapi jajaran outlet BNI yang menjadi salah satu garda terdepan layanan kepada masyarakat yang saat ini sudah tercatat sebanyak 1.997 outlet di seluruh Indonesia.

Jumlah outlet tersebut belum termasuk layanan perbankan yang juga dapat diperoleh melalui Agen46 BNI, atau agen-agen yang menjadi kepanjangan tangan BNI dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah-daerah yang sulit menjangkau layanan perbankan. Saat ini, jumlah Agen46 BNI telah mencapai lebih dari 54.000.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6515 seconds (0.1#10.140)