Jokowi Biayai Sendiri Anggota Keluarga ke Turki dan Jerman

Minggu, 09 Juli 2017 - 18:34 WIB
Jokowi Biayai Sendiri Anggota Keluarga ke Turki dan Jerman
Jokowi Biayai Sendiri Anggota Keluarga ke Turki dan Jerman
A A A
JAKARTA - Sebelum melakukan perjalanan ke Turki dan Jerman, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan kepada Plt Kepala Sekretariat Presiden Winata Supriatna pada Senin, 3 Juli 2017 di Istana Merdeka.

Dalam arahan tersebut, Presiden menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan dan akomodasi anggota keluarga Presiden yang turut serta dalam perjalanan ke Turki dan Jerman sejak 5 sampai 9 Juli 2017 menjadi tanggungan pribadi Presiden.

Dalam kunjungan kerja Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ke Turki dan Jerman, Jokowi mengajak lima orang anggota keluarganya, yakni dua orang putra dan satu orang putri Presiden, satu orang menantu dan satu cucu.

Perlu diketahui bahwa anggota keluarga Presiden Jokowi selama penerbangan berada di bagian kompartemen yang selama ini hanya diperuntukkan Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, sehingga keberadaan anggota keluarga Presiden Jokowi tidak mengurangi kapasitas penumpang rombongan resmi Presiden.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Biro Pers menyatakan bahwa sejak awal pemerintahan, Jokowi telah memerintahkan agar dilakukan efisiensi dalam penggunaan anggaran negara termasuk perjalanan dinas Presiden.

"Perintah Presiden sangat jelas dan tegas untuk efektivitas dan efisiensi. Tidak perlu sewa pesawat walaupun perjalanan sampai ke Amerika Serikat, tim advance yang diperkecil, dan jumlah delegasi yang dibatasi dengan kapasitas pesawat," ucap Pratikno dalam rilisnya, Minggu (9/7/2017).

Sebenarnya, lanjut Pratikno, untuk perjalanan jauh seperti ke AS, negara mampu membayar biaya sewa pesawat berbadan besar dari maskapai penerbangan Garuda. Namun, mengingat biaya yang sangat mahal, Presiden lebih memilih menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, walaupun harus menambah transit dan waktu tempuh.

"Transit beberapa kali menuju Amerika Serikat untuk pengisian bahan bakar, itu tidak masalah bagi Pak Presiden. Hal ini menunjukkan bahwa Presiden konsisten dengan prinsip efisiensi penggunaan anggaran negara," kata Pratikno.

Di lingkungan kepresidenan sendiri, Pratikno juga telah melakukan efisiensi dengan pengurangan jumlah tim pendahulu, baik kunjungan kerja di dalam negeri maupun ke luar negeri.

"Jumlah tim advance ke luar negeri juga dikurangi sampai 40% dan lebih mengoptimalkan peran Kedutaan Besar Republik Indonesia," ujarnya.

Jumlah delegasi juga dibatasi sesuai kapasitas pesawat kepresidenan yang totalnya hanya 42 orang untuk kunjungan ke luar negeri. "Jumlah tersebut bukan hanya delegasi inti, tetapi sudah termasuk perangkat kepresidenan lainnya," kata dia.

Karena itu, keikutsertaan keluarga Presiden dalam kunjungan ke Turki dan Jerman tidak akan membebani anggaran negara.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6289 seconds (0.1#10.140)