Menhub Minta Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Dipercepat

Sabtu, 15 Juli 2017 - 20:22 WIB
Menhub Minta Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Dipercepat
Menhub Minta Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Dipercepat
A A A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta agar pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor di Banjarmasin diselesaikan lebih cepat. Hal tersebut disampaikan ketika Menhub melakukan peninjauan Proyek Pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor di Banjarmasin.

"Dulu saya mendapat laporan kalau pengembangan Bandara ini agak lambat. Namun tadi dipaparkan bahwa progresnya sudah bagus dan saya minta agar pembangunannya bisa selesai pertengahan tahun 2018," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Sabtu (15/7/2017).

Selain meminta percepatan, mantan Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) ini juga mengingatkan kepada pimpinan proyek dan jajaran Angkasa Pura 1 untuk merangkul semua pihak, termasuk masyarakat agar pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor berjalan lancar dan tidak ada gangguan yang berarti.

Menurut Budi, proyek pengembangan Bandara ini menggunakan anggaran non APBN, yaitu investasi dari Angkasa Pura 1. Kehadiran Menhub adalah untuk memastikan bahwa pembangunannya berjalan lancar. Karena pertumbuhan penumpang di Banjarmasin cukup tinggi, sehingga memerlukan terminal dan apron yang dapat menampung pertumbuhan tersebut.

Sementara itu, dalam pemaparannya Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Taochid Purnomo Hadi mengatakan, bahwa pembangunan bandara ini menelan biaya investasi Rp2,309 triliun. Menurutnya, pengembangan bandara ini dimulai pada 2016 dan direncanakan selesai pada tahun 2018 dengan target operasi pada tahun 2019.

Taochid menuturkan, pengembangan bandara Syamsudin Noor Banjarmasin merupakan proyek strategis nasional yang tertuang dalam Perpres No. 58 tahun 2017. Pengembangan terdiri dari 2 paket pekerjaan. Tahap I yakni pengembangan terminal dan fasilitas penunjangnya serta tahap II meliputi infrastruktur, bangunan penunjang dan perluasan apron.

"Untuk terminal eksisting seluas 9.043 m2 akan diubah fungsinya menjadi terminal kargo. Pada tahap 1 akan dibangun terminal seluas 65.284 m2 dengan daya tampung 6 juta penumpang/tahun. Kemudian pada tahap 2 akan dibangun terminal penumpang seluas 108.134 m2 dengan daya tampung 10 juta penunpang/tahun," jelasnya.

Untuk apron yang ada saat ini seluas 80.412 m2 dan mampu menampung 8 pesawat B737/A320. Untuk pengembangan apron akan dibangun lagi seluas 129.812 m2 dengan kapasitas 2 pesawat B747, 2 pesawat B767, 12 pesawat B737 dan 2 pesawat ATR.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8683 seconds (0.1#10.140)