Angka Pengangguran Zona Euro Turun ke Posisi Terendah

Selasa, 01 Agustus 2017 - 10:56 WIB
Angka Pengangguran Zona Euro Turun ke Posisi Terendah
Angka Pengangguran Zona Euro Turun ke Posisi Terendah
A A A
BRUSSELS - Tingkat pengangguran di zona euro mengalami penurunan untuk menyentuh titik terendah sejak Februari 2009, berdasarkan angka resmi terbaru. Angka pengangguran tercatat menyusut menjadi 9,1% pada bulan lalu, dari sebelumnya direvisi lebih rendah pada bulan Mei 9,2%.

Secara terpisah seperti dilansir BBC, Selasa (1/8/2017) inflasi tidak mengalami perubahan pada bulan Juli di level 1,3% berdasarkan perkiraan awal dari Eurostat, Kantor Statistik Uni Eropa. Namun inflasi inti termasuk harga makanan, alkohol dan energi meningkat menjadi 1,2% dari 1,1% pada bulan Juni.

Sementara inflasi di 19 negara blok masih tetap mendekati di bawah target Bank Sentral Eropa, yakni kurang dari 2%. Jumlah penggangguran secara keseluruhan di 19 negara anggota zona eropa berkurang, hanya kecuali Estonia.

Tingkat pengangguran yang terendah bulan lalu berada di Jerman sebesar 3,8% dan Malta pada posisi 4,1%. Sedangkan Yunani memiliki tingkat tertinggi pengangguran di zona Euro yang berada pada level 21,7% dan juga tingkat tertinggi pengangguran di usai muda yakni sebesar 45,5%.

Meski begitu angka tersebut merujuk pada April, ketika data terbaru belum tersedia. Kedua tingkat tertinggi pengangguran ada di negara Spanyol yang mencapai 17,1% atau turun 19,9% dari tahun sebelumnya. Spanyol juga menjadi kedua tertinggi untuk penggangguran pada usia produktif di antara 15-24 tahun mencapai 39,2%.

Di sisi lain tanda pemulihan di zona euro telah menimbulkan banyak spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan segera mulai melakukan pengetatan kebijakan moneter. Dan akan melibarkan pembelian obligasi untuk mencoba untuk meningkatkan ekonomi blok dan menghindari deflasi.

Presiden ECB Mario Draghi sebelumnya mengatakan bahwa pertumbuhan inflasi dan upah yang lamban adalah alasan untuk berhati-hati tentang mengekang dalam kebijakan. Namun beberapa analis menerangkan pasar merasa data terbaru tidak cukup kuat untuk mendorong hawkish ECB.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3760 seconds (0.1#10.140)