Diboikot Arab Saudi Cs, Qatar Ngadu ke WTO

Selasa, 01 Agustus 2017 - 12:01 WIB
Diboikot Arab Saudi Cs, Qatar Ngadu ke WTO
Diboikot Arab Saudi Cs, Qatar Ngadu ke WTO
A A A
DOHA - Pemerintah Qatar dikabarkan telah mengajukan pengaduan resmi kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang ditujukan untuk menantang boikot perdagangan oleh Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab. Langkah formal tersebut bakal menandai proses sengketa baru di WTO, artinya negara-negara teluk dan Qatar harus duduk bersama untuk bernegosiasi.

Seperti dilansir BBC, Selasa (1/8/2017) Qatar memberikan tenggat waktu 60 hari kepada Arab Saudi Cs untuk menjawab pengaduan atau menghadapi tuntutan hukum di WTO dan sanksi perdagangan balasan. Isu pengaduan Qatar ke WTO pertama kali dikabarkan oleh Reuters, meski begitu WTO kepada BBC mengaku belum menerima informasi tersebut, sehingga tidak bisa mengkonfirmasi laporan.

Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA) sendiri telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak 5 Juni, dengan alasan dinilai telah mendukung gerakan terorisme. Mereka juga memberikan tenggat waktu bagi warga negara Qatar selama 14 hari untuk meninggalkan wilayah mereka dan melarang warganya sendiri untuk bepergian atau bertempat tinggal di Qatar.

Sementara Qatar menyangkal tuduhan terlibat dengan teroris dan telah menolak beberapa syarat untuk pencabutan sanksi. Negara teluk lainnya yakni Mesir juga memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, namun tidak membatasi sebanyak 180.000 warganya yang tinggal di sana. Aksi tersebut kemudian diikuti Yaman, Maladewa dan Libya yang pemerintahnya berbasis di Timur Tengah.

Selain itu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir juga menutup wilayah udara untuk pesawat Qatar dan mengatakan maskapai penerbangan asing harus meminta izin untuk terbang di atas Qatar. Negara kaya minyak itu telah lama menerapkan kebijakan luar negeri yang ambisius dengan prioritas yang berbeda dengan negara tetangga, tetapi ada dua isu kunci yang telah membuat marah negara teluk dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satunya adalah Qatar dinilai mendukungkelompok-kelompok Islam. Qatar mengakui bahwa ia telah memberikan bantuan kepada Muslim Brotherhood,, tetapi menyangkal membantu kelompok militan yang terkait dengan al-Qaeda atau yang kini disebut Islamic State (ISIS). Isu penting lainnya adalah hubungan Qatar dengan Iran, terkait saham lapangan gas terbesar di dunia ketika Arab Saudi menjadi saingan utama.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7000 seconds (0.1#10.140)