Bank HSBC Optimistis Tumbuh Positif Tahun Ini

Senin, 07 Agustus 2017 - 20:12 WIB
Bank HSBC Optimistis Tumbuh Positif Tahun Ini
Bank HSBC Optimistis Tumbuh Positif Tahun Ini
A A A
JAKARTA - Semenjak menjadi bank lokal setelah merger dengan Bank Ekonomi, Bank HSBC Indonesia terus memperkuat produk perbankannya. Karena itu, pada tahun pertama menjadi bank lokal bertaraf internasional, manajemen optimistis dapat memenuhi target.

(Baca Juga: Bank HSBC Gencar Perluas Pasar di Indonesia)

"Kondisinya terus membaik. Bahkan, setelah melakukan integrasi langsung memperluas jaringan 99 cabang di 29 kota se-Indonesia," ujar Retail Banking & Wealth Management Director PT Bank HSBC Indonesia Blake Hellam di sela Media Briefing di Kampung Goela Jakarta, Senin (7/8/2017).

Namun, manajemen Bank HSBC Indonesia enggan membeberkan detail target pertumbuhan perseroan. Meski demikian, SVP & Head of Wealth Management Retail Banking and Wealth Management PT Bank HSBC Indonesia, Steven Suryana juga menguatkan optimisme tersebut.

"Pertumbuhan optimislah. Bayangkan, sebelumnya hanya enam kota, sekarang ada 29 kota. Berarti yang sebelumnya enggak ada layanan HSBC sekarang ada layanan," terang dia. (Baca: Bank HSBC Kembangkan Layanan Nusantara Berkelas Dunia )

Steven juga menyatakan, rasa optimistis tersebut juga diperkuat dengan tren suku bunga turun. Sehingga, nasabah cenderung mencari produk lainnya. Apalagi, manajemen HSBC Indonesia juga membuat kebijakana bahwa wealth management itu bukan transaksi yang jumlah besar sekali, tetapi nasabah retail.

"Layanan weath management bukan nasabah primer tapi retail juga bisa. Makanya kita membuat transaksi itu kecil, juga kita bisa bicara obligasi retail yang cuman Rp5 juta. Jadi program wealth management untuk semua nasabah," terangnya.

Bahkan, platform digital juga memberikan kemudahan nasabah. Biasanya, orang beli reksa dana selain datang ke cabang untuk transaksi, bisa secara online. Makanya, Bank HSBC Indonesia punya internet banking yang nasabah bisa melakukan pembelian atau penjualan kembali.

"Cuma peraturan perdana itu face to face. Tapi kita bisa lakukan secara planning. Selanjutnya bisa lakukan online," kata dia.

Bahkan, nasabah juga bisa melihat perkembagan dana, posisinya sedang turun atau naik. Nama dari program itu wealth platform. "Kita juga membuat transaksi itu lebih kecil. Contoh reksa dana secara reguler. Dulu kita tawarkan cukup besar, sekarang Rp500 ribu sudah bisa. Makanya, dengan perubahan ini kami optimistis tercapai pertumbuhannya," ujar Steven.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5964 seconds (0.1#10.140)