Industri Kreatif Indonesia Jauh Tertinggal

Senin, 14 Agustus 2017 - 10:16 WIB
Industri Kreatif Indonesia Jauh Tertinggal
Industri Kreatif Indonesia Jauh Tertinggal
A A A
INDUSTRI kreatif Indonesia ternyata masih jauh tertinggal dibandingkan negara lain. Namun dengan fokus dan perhatian pemerintah diyakini industri kreatif Indonesia bisa bersaing.

Bicara pemasukan, industri ini menunjukkan tren menggeliat. Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraft) dan Badan Pusat Statistik (BPS) 2014 lalu, industri ini menyumbang Rp784,82 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Meningkat di tahun berikutnya sebesar Rp852,24 triliun atau tumbuh sebesar 4,38%.

Mengapa ruang tumbuh industri yang luas ini kurang dimaksimalkan? Menurut Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ricky Joseph Pesik berdasarkan survei khusus ekonomi kreatif dari BPS, ada dua aspek yang memengaruhi. Pertama, pelaku ekonomi kreatif di sini 83% belum punya perusahaan.

"Mereka bergerak bukan sebagai badan usaha. Ini membatasi kapitalisasinya dan masih jauh sekali (perkembangan ekonominya). Kedua, soal kepemilikan HKI (hak kekayaan intelektual) masih rendah sekali. Artinya, kalau kepemilikan HKI-nya rendah, komersialisasinya juga pasti rendah."

Kondisi ini membuat Bekraf memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan demi terwujudnya impian Presiden Joko Widodo untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai masa depan. Apakah semua pekerjaan rumah ini diselesaikan ?

Simak wawancara Budi Yuni Harto dari SINDO Weekly dengan Ricky Joseph Pesik yang ada di Majalah SINDO Weekly Edisi No.24/VI/2017, terbit Senin (14/8/2017).
Industri Kreatif Indonesia Jauh Tertinggal
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3438 seconds (0.1#10.140)