PHK Marak, Platform Reseller Ini Dorong Buruh Miliki Keahlian Wirausaha Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Platform social commerce reseller, Evermos menjalin kesepakatan dengan International Labour Organization (ILO) Jakarta dalam upaya meningkatkan kapasitas keahlian di sektor kewirausahaan digital kepada anggota serikat buruh /pekerja.
Komitmen tersebut ditanggapi positif oleh ILO yang memiliki program dengan tujuan sama, yaitu Promise II Impact yang merupakan inisiasi ILO bersama Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan dukungan pendanaan dari Sekretariat Negara Swiss untuk Bidang Perekonomian (SECO).
Promise II Impact bertujuan mendukung sektor keuangan inklusif bagi UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kesempatan kerja, terutama pada masa pascapandemi dengan strategi akselerasi penggunaan teknologi digital. Keselarasan inilah yang membuat kerja sama antara Evermos dan ILO dapat berjalan.
Sebagai langkah awal pada September lalu, Evermos didukung penuh ILO Jakarta telah menyelenggarakan pelatihan wirausaha digital di Sukabumi dengan mengundang peserta yang berasal dari sejumlah organisasi serikat buruh. Fokus utamanya adalah memberdayakan mereka yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan calon PHK.
Berdasarkan temuan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), angka PHK di Indonesia sepanjang 2022 mencapai 1,6 juta pekerja. Bukan hanya imbas pandemi Covid-19, PHK juga terjadi akibat banyak perusahaan mengalami penurunan permintaan ekspor dampak krisis ekonomi global tahun lalu.
Berkaitan dengan itu, Head of ESG & Sustainability Evermos, Andika Dwi Saputra mengungkapkan, pengangguran masih menjadi permasalahan yang terus ada dan harus diselesaikan oleh kolaborasi dari berbagai pihak. Salah satunya melalui sinergi yang dilakukan antara Evermos dan ILO dengan menyelenggarakan pelatihan wirausaha digital.
"Kolaborasi kami dengan ILO merupakan langkah positif untuk memberikan dampak nyata kepada para pekerja untuk memperbaiki taraf perekonomian mereka. Dengan solusi ketenagakerjaan inklusif yang ditawarkan Evermos, diharapkan dapat memberi kesempatan sama kepada semua orang untuk membuka usaha tanpa modal awal dengan menjadi reseller."
Hal senada juga disampaikan oleh Project Manager Promise II Impact ILO, Djauhari Sitorus yang mengungkapkan, kegiatan ini dapat membantu kesejahteraan para anggota serikat pekerja.
Komitmen tersebut ditanggapi positif oleh ILO yang memiliki program dengan tujuan sama, yaitu Promise II Impact yang merupakan inisiasi ILO bersama Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan dukungan pendanaan dari Sekretariat Negara Swiss untuk Bidang Perekonomian (SECO).
Promise II Impact bertujuan mendukung sektor keuangan inklusif bagi UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kesempatan kerja, terutama pada masa pascapandemi dengan strategi akselerasi penggunaan teknologi digital. Keselarasan inilah yang membuat kerja sama antara Evermos dan ILO dapat berjalan.
Sebagai langkah awal pada September lalu, Evermos didukung penuh ILO Jakarta telah menyelenggarakan pelatihan wirausaha digital di Sukabumi dengan mengundang peserta yang berasal dari sejumlah organisasi serikat buruh. Fokus utamanya adalah memberdayakan mereka yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan calon PHK.
Berdasarkan temuan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), angka PHK di Indonesia sepanjang 2022 mencapai 1,6 juta pekerja. Bukan hanya imbas pandemi Covid-19, PHK juga terjadi akibat banyak perusahaan mengalami penurunan permintaan ekspor dampak krisis ekonomi global tahun lalu.
Berkaitan dengan itu, Head of ESG & Sustainability Evermos, Andika Dwi Saputra mengungkapkan, pengangguran masih menjadi permasalahan yang terus ada dan harus diselesaikan oleh kolaborasi dari berbagai pihak. Salah satunya melalui sinergi yang dilakukan antara Evermos dan ILO dengan menyelenggarakan pelatihan wirausaha digital.
"Kolaborasi kami dengan ILO merupakan langkah positif untuk memberikan dampak nyata kepada para pekerja untuk memperbaiki taraf perekonomian mereka. Dengan solusi ketenagakerjaan inklusif yang ditawarkan Evermos, diharapkan dapat memberi kesempatan sama kepada semua orang untuk membuka usaha tanpa modal awal dengan menjadi reseller."
Hal senada juga disampaikan oleh Project Manager Promise II Impact ILO, Djauhari Sitorus yang mengungkapkan, kegiatan ini dapat membantu kesejahteraan para anggota serikat pekerja.