Kinerja Industri Indonesia Lewati Inggris dan Rusia

Selasa, 15 Agustus 2017 - 22:34 WIB
Kinerja Industri Indonesia Lewati Inggris dan Rusia
Kinerja Industri Indonesia Lewati Inggris dan Rusia
A A A
JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan, pihaknya fokus mendongkrak kinerja industri dalam negeri agar dapat tumbuh positif sepanjang tahun 2017. Apalagi, kontribusi sektor manufaktur terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional pada triwulan II tahun 2017 sebesar 17,94% atau tertinggi dibandingkan sektor lainnya.

"Mengingat pentingnya peran sektor industri dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional, maka perlu kebijakan yang mendukung untuk mengakselerasi pertumbuhannya," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Langkah strategis yang diperlukan industri saat ini, dikatakan Airlangga, antara lain jaminan ketersediaan bahan baku serta harga energi yang kompetitif seperti gas dan listrik, serta kelancaran arus logistik.

Pihaknya optimistis peningkatan kinerja industri nasional dapat dipacu dengan beberapa sektor yang memperoleh pertumbuhan industri di atas 7% yaitu industri logam dasar sebesar 7,5%, industri kimia farmasi dan obat tradisional sebesar 7,38%, serta industri makanan, dan minuman sebesar 7,19%.

Selanjutnya, dari sisi ekspor, kontribusi dari industri manufaktur pada triwulan II 2017 menunjukkan kinerja yang cukup baik, yaitu sekitar USD59,7 miliar atau meningkat 10% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar USD54,3 miliar.

Bahkan, merujuk data Nikkei Purchasing Manager Index (PMI), rata-rata PMI pada kuartal I 2017 adalah sebesar 50,06. Sedangkan, pada kuartal II 2017 meningkat menjadi 50,4. Indeks di atas 50 ini menunjukkan rentang ekspansi, yang artinya kinerja manufaktur secara rata-rata lebih baik.

Sementara itu, berdasarkan data United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dalam penilaian manufacturing value added, juga mencatatkan Indonesia berhasil masuk peringkat 10 besar dunia, melewati capaian Meksiko dan Spanyol, bahkan di atas Inggris dan Rusia. Tahun ini, Indonesia diproyeksi menduduki posisi ke-9 di dunia.

"Momentum beberapa capaian tersebut harus terus dijaga dengan baik. Untuk itu diperlukan langkah sinergi dengan stakeholders untuk mewujudkan kinerja industri nasional tetap dapat tumbuh dan meningkat di periode berikutnya," pungkas Airlangga.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5011 seconds (0.1#10.140)