Tujuh Anak Usaha Pelindo II Teken Sembilan MoU dengan Tujuh BUMN

Jum'at, 25 Agustus 2017 - 13:25 WIB
Tujuh Anak Usaha Pelindo II Teken Sembilan MoU dengan Tujuh BUMN
Tujuh Anak Usaha Pelindo II Teken Sembilan MoU dengan Tujuh BUMN
A A A
JAKARTA - Tujuh anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II/IPC menandatangani sembilan Memorandum of Understanding (MoU) dengan tujuh BUMN, anak perusahaan BUMN, dan satu Pemerintah Daerah.
Penandatanganan kesepakatan bersama ini disaksikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno.

Tujuh anak perusahaan IPC ini yaitu PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI), PT Multi Terminal lndonesia (MTI), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI), PT Electronic Data Interchange Indonesia (EDII), dan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI).

Adapun tujuh BUMN dan Anak perusahaan BUMN ini adalah PT Pertamina Patra Niaga, PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Perum Perikanan Indonesia, PT Hotel Indonesia Natour, PT Berdikari Logistik Indonesia, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), PT Timah Tbk (Persero) dan Pemerintah Daerah Belitung Timur, yang dihadiri langsung oleh Bupati Belitung Timur.

Rini mengaku senang dengan kerja sama yang terjalin antara anak usaha BUMN tersebut. Sebab, dengan bekerja sama maka secara operasional bisa lebih efektif dan efisien. Selain itu, dapat memberikan keuntungan lebih baik kepada BUMN maupun anak usahanya.

"Bagaimana kalau kita bersinergi, kita bisa lebih efisien sehingga BUMN atau anak dan cucu perusahaan BUMN bisa menjadi secara operasional lebih efektif, efisien, dan dapat memberikan keuntungan lebih baik kepada BUMN maupun anak dan cucu. Tapi yang paling utama bagaimana kita bisa berikan yang terbaik kepada rakyat," terangnya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Sementara, Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya mengungkapkan, tantangan perusahan untuk memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin besar.

"IPC Group terus berusaha memberikan kinerja dan pelayanan publik yang lebih baik lagi. Salah satunya bersinergi melalui sembilan MoU yang membuktikan bahwa kita bisa bekerja keras dan gotong royong bersama guna kemajuan Bangsa dan Negara," ungkap dia.

Menurutnya, kerja sama seluruh elemen untuk berkontribusi secara konstruktif guna mencari solusi efektif membangun industri maritim Indonesia inilah yang akan dihadirkan dalam kegiatan. IPC berharap, kesepakatan bersama ini dapat memperteguh sinergi BUMN yang sudah ada dalam melaksanakan pekerjaan nyata sebagai agen ekonomi pembangunan.

"Sinergi ini diharapkan dapat menguatkan peningkatan kinerja seluruh aspek dalam BUMN khususnya dibidang industri maritim. Melalui sinergi BUMN ini, Indonesia akan berkembang dalam mengelaborasi kekayaan alam dan sumber daya manusia di berbagai sektor bisnis," tuturnya.

Sementara, sembilan MoU yang ditandatangani anak usaha IPC. Pertama, PT EPI dan PT Pertamina Patra Niaga menandatangani Kerjasama Pengembangan Bisnis dengan ruang lingkup berupa kerja sama pemasaran/penyalur produk BBM dan Non BBM.

MoU ini untuk menjamin ketersediaan BBM dan Non BBM berkualitas tinggi di lingkungan kerja IPC dengan harga yang kompetitif guna menunjang kelancaran operasional pelabuhan dan ikut mewujudkan pelayanan pelabuhan berkelas dunia dalam semua lini layanan.

Kedua, PT MTI dan PT Perinus (Persero) menyepakati Kerjasama Penanganan Logistik dan Perdagangan Komoditi Hasil Laut Nasional. Kerja sama ini dilakukan terkait pengembangan logistik di luar lokasi cabang-cabang Perinus eksisting.

Selain itu, PT MTI dan Perum Perindo juga menandatangani Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Penanganan Logistik dan Perdagangan Komoditi Hasil Laut Nasional. MoU ini untuk pengembangan penanganan l0gistik dan perdagangan komoditi hasil laut di wilayah operasi PT Perum Perindo.

Ketiga, PT IKT dan PT Pertamina Patra Niaga tentang Studi Pembangunan dan Kerjasama Pengelolaan Terminal Kendaraan di Dumai, Riau yang kedepannya diproyeksikan pada pengelolaan dan pengoperasian terminal tersebut.

Target yang dicapai dari kesepakatan ini untuk konektivitas distribusi kendaraan dan barang antar pulau, mengurangi distribusi angkutan barang melalui darat, memperlancar arus distribusi logistik secara aman, nyaman, ramah lingkungan, serta mengurangi beban perawatan jalan dan kendaraan.

Keempat, PT PTP dan PT Pertamina Patra Niaga tentang Joint Study Atas Rencana Pembangunan dan Pengoperasian Product Terminal. Tujuan ke depannya adalah menghadirkan Terminal Product sebagai hub nasional kegiatan bongkar muat BBM, storage dan pendistribusian dari laut ke darat atau sebaliknya untuk menunjang kebutuhan BBM nasional dengan menghadirkan sistem rantai logistik BBM yang efisien dan terintegrasi.

Kelima, PT FM dan PT Hotel Indonesia Natour tentang Rencana Kerjasama Pengembangan Hotel di Perbatasan Indonesia. Tujuannya untuk mempersiapkan rencana studi awal guna menjajaki dan menggali proyeksi pembangunan dan pengoperasian hotel di Pulau Moa.

Keenam, PT EDII dan PT Berdikari Logistik Indonesia tentang Kerjasama dan Sinergi Pengembangan Bisnis dan Sistem Aplikasi Sebagai Sesama Anak Perusahaan BUMN.

Sebagai implementasinya, pengembangan sistem aplikasi logistik yang terintegrasi seperti e-Seal, Supply Chain Management dan E-Commerce. Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan solusi IT untuk perusahaan logistik.

Ketujuh, PT EDll dan PT KBN (Persero) tentang Kerjasama dan Sinergi Pengembangan Bisnis dalam rangka Pembuatan dan Pengembangan Aplikasi e-Seal. Hasil dari kesepakatan ini adalah menciptakan Solusi iT untuk perusahaan Logistik (IT Inventory, Warehouse Management dan Electronic Seal).

terakhir PT (JPPI) dan PT Timah Tbk (Persero) dan Pemda Belitung Timur tentang Pengoperasian Dock Yard milik Pemda Belitung Timur dan Perawatan Kapal-Kapal milik PT Timah. MoU ini diharapkan untuk dapat meningkatkan kesiapan kapal-kapal PT Timah untuk menunjang peningkatan produktivitas yang tinggi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4251 seconds (0.1#10.140)