Di Tengah Ketegangan Korut dan Badai, Dolar AS Kembali Perkasa

Kamis, 14 September 2017 - 19:18 WIB
Di Tengah Ketegangan Korut dan Badai, Dolar AS Kembali Perkasa
Di Tengah Ketegangan Korut dan Badai, Dolar AS Kembali Perkasa
A A A
JAKARTA - Head of Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menyampaikan, di tengah ketegangan di semenanjung Korea Utara (Korut) dan badai besar yang terjadi di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) tidak berpengaruh ke pergerakan dolar AS (USD). USD justru bisa kembali perkasa terhadap mata uang lain, termasuk rupiah.

Meski sempat merosot dalam, Ariston mengatakan, lebih karena pergerakan USD dipengaruhi ketegangan di Korut dan badai besar. Namun itu terjadi hanya sementara waktu.

"Outlook saat ini seperti diketahui, USD sempat melemah tajam karena ketegangan di Korut, badai besar di beberapa kawasan, dan masalah kebijakan Trump. Tapi, dua hari terakhir ada reaksi balik, USD menguat, kelihatan juga dari pergerakan emas yang menurun," ujarnya di Jakarta, Kamis (14/9/2017).

Menurutnya, kembali bersinarnya USD mencerminkan semrawut di Korut sudah reda dan dampak badai tidak separah yang diperkirakan. Tidak hanya sampai di situ, USD pun berpotensi makin menguat hingga akhir tahun.

Penguatan itu tidak lain dampak dari pergerakan suku bunga AS (Fed rate). Sebab, nanti malam akan ada rilis data inflasi, dimana jika meningkat, AS berpotensi menaikkan Fed rate.

"Menunggu data inflasi AS, kenaikan suku bunga AS sempat memudar karena tingkat inflasi tak setinggi yang diperkirakan, sehingga pengambil kebijakan moneter enggan menaikkan suku bunga. Kita lihat nanti malam, kalau lebih tinggi, membuka kemungkinan Fed rate naik akhir tahun ini, kemungkinan Desember," pungkas Ariston.

Adapun, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan petang hari ini makin terjerumus alias melemah cukup dalam dibanding penutupan sebelumnya. Pelemahan mata uang Garuda terjadi saat poundsterling menguat terhadap USD.

Sementara, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pada sesi penutupan perdagangan hari ini terjun ke level Rp13.249/USD atau anjlok 55 poin dari posisi sebelumnya yang berada di level Rp13.194/USD. Rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.199-Rp13.261/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg, petang ini berada di level Rp13.251/USD atau berkurang 50 poin dari posisi penutupan kemarin di level Rp13.201/USD dengan kisaran level Rp13.228-Rp13.225/USD.

Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini berakhir di level Rp13.245/USD atau jauh memburuk dari penutupan kemarin yang berada di level Rp13.207/USD.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5518 seconds (0.1#10.140)