BIJB Buka Peluang Bisnis Perawatan Pesawat di Bandara Kertajati

Jum'at, 15 September 2017 - 02:15 WIB
BIJB Buka Peluang Bisnis Perawatan Pesawat di Bandara Kertajati
BIJB Buka Peluang Bisnis Perawatan Pesawat di Bandara Kertajati
A A A
BANDUNG - PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) menawarkan peluang investasi di kawasan bandara dan aerocity Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Peluang tersebut ditawarkan di ajang Aviation Maintenance, Repair, and Overhaul Indonesia (AMROI) 2017 yang digelar di Jakarta, Kamis (14/9/2017). AMROI 2017 adalah event Aviation MRO terbesar di Indonesia yang digelar oleh Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA) yang merupakan asosiasi industri resmi untuk penyedia layanan MRO di Indonesia.

Acara ini menyatukan sekitar 300 delegasi dari lebih dari 20 negara yang berbeda, dimana 32 maskapai penerbangan dan 27 operator MRO turut berpartisipasi. Pengambil keputusan senior Indonesia untuk operator MRO dan industri penerbangan pun akan menghadiri acara ini. AMROI 2017 sendiri disponsori oleh beberapa perusahaan MRO terbesar di dunia, seperti Air France, KLM, SR Technics, FL Technics and Turkish Teknic.

Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra mengatakan, ajang AMROI 2017 sebagai peluang bagi pihaknya untuk menyampaikan perkembangan dan peluang di Bandara Kertajati, terutama bagi para pelaku bisnis perawatan, perbaikan, dan overhaul pesawat terbang.

"Kami mengharapkan bisa bekerja sama dengan para stakeholder MRO di seluruh dunia," kata Virda dalam siaran persnya, Kamis (14/9/2017).

Menurutnya, sebagai BUMD milik Pemprov Jabar yang dibentuk 2,5 tahun lalu melalui Perda Nomor 22 dan 23/2013, PT BIJB mendapat tugas membangun bandara dan aerocity berkelas dunia di Kertajati, Majalengka.

"Dalam prosesnya kami menyadari bahwa kami tidak hanya sedang membangun sebuah bandara atau kawasan saja atau hanya sekedar membangun pintu gerbang saja, sebuah gerbang untuk lalu lintas orang dan barang saja, tetapi sebuah gerbang untuk meningkatkan ekonomi Indonesia, khususnya Jawa Barat," tuturnya.

Virda memaparkan, BIJB adalah gerbang yang diharapkan bisa melayani pesawat berbadan lebar dengan kapasitas terminal penumpang seluas 121.000 meter persegi dan terminal kargo seluas 90.000 meter persegi.

"Untuk melaksanakan tugas dari pemerintah, PT BIJB akan mengembangkan bandara dan kawasan aerocity. Rencananya ada enam klaster di aerocity yang akan kami kembangkan," sebutnya.

Lebih jauh Virda mengatakan, dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, Jabar berencana mengembangkan tiga kawasan metropolitan dan tiga pusat pertumbuhan ekonomi baru yang masing-masing akan dilengkapi dengan bandara-bandara yang akan terkoneksi ke BIJB.

Menurutnya peluang investasi di kawasan ini makin menarik, mengingat pihaknya bersama Pemprov Jabar tengah mendorong wilayah tersebut masuk dalam kawasan ekonomi khusus (KEK). Virda memastikan, pengajuan aerocity menjadi KEK akan menjadi insentif bagi para pelaku bisnis di sana.

"KEK merupakan insentif yang sedang kami proses. Sementara dari sisi bandara, pemerintah sudah memutuskan akan menggunakan Bandara Kertajati sebagai bandara pemberangkatan haji 2018 mendatang," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6711 seconds (0.1#10.140)