Pembangkit Listrik Tenaga Uap Berkapasitas 2.000 MW Akan Dibangun

Jum'at, 15 September 2017 - 15:20 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Berkapasitas 2.000 MW Akan Dibangun
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Berkapasitas 2.000 MW Akan Dibangun
A A A
BANDUNG - Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Indramayu 2 berkapasitas 2 x 1.000 Mega Watt (MW) dipastikan mulai dibangun 2018 mendatang. Pembangkit bernilai puluhan triliun itu, nantinya akan memasok listrik wilayah Jawa dan Bali.

Proyek dibawah PT PLN Unit Induk Pembangkit (UIP) Jawa Bagian Tengah (JBT) I ini, berada di Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu. Lokasinya bersebelahan dengan PLTU Indramayu 1, yang berkapasitas 3 x 330 MW.

"Proyek ini bagian dari proyek strategis program 35.000 MW pemerintah. Targetnya untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan Bali, khususnya Indramayu dan sekitarnya," kata General Manager PT PLN (Persero) UIP JBT I A Daryanto Ariyadi, dalam keterangan resminya, Jumat (15/9/2017).

Menurut dia, pembangunan PLTU tersebut merupakan upaya PLN menyediakan energi listrik bagi masyarakat Indonesia. Hal itu sesuai dengan amanat Undang-undang (UU) 30/2009 tentang Ketenagalistrikan.

Diakui Daryanto, proyek pembuatan PLTU itu sebenarnya telah bergulir. Namun belum sampai pembangunan fisik. Proyek tersebut masih pada proses pembebasan lahan. Pihaknya menargetkan tuntas pada 2017 ini. Serta memenuhi sejumlah syarat kepada pemberi pinjaman.

Rencananya, proyek tersebut terbagi dua tahap. Dimulai dengan pembangunan PLTU Indramayu berkapasitas 1 x 1.000 MW. Proyek tersebut mulai pada 2018-2019. "Konstruksinya sekitar 3-4 tahun," kata dia.

Untuk membangun PLTU tersebut, investasi yang dibutuhkan cukup besar sekitar USD2 miliar. Proyek PLTU Indramayu 2 disokong dana pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA).

Lebih lanjut dia menjelaskan, kehadiran PLTU Indramayu dapat berdampak positif bagi warga Indramayu dan sekitarnya. Berdasarkan nota kesepahaman, yang juga ditandatangani Bupati Indramayu, Anna Sophana, PLN siap memanfaatkan tenaga kerja lokal, termasuk asal Kabupaten Indramayu, sesuai dengan tingkat keahlian (skill) yang dikuasai calon tenaga kerja.

Pihaknya pun mendukung pemulihan mata pencaharian dan standar hidup bagj Warga Terdampak Proyek (WTP). Di sisi lain, PLN pun memberdayakan masyarakat melalui Program Coorporate Social Responsibility (CSR).

"Kami pun membuka kesempatan sama bagi pengusaha lokal untuk berpartisipasi melaksanakan proyek PLTU Indramayu ini sesuai regulasi Pengadaan Barang/Jasa yang berlaku pada tubuh PT PLN (Persero)," paparnya.

PLN, lanjut dia, memberi bantuan Infrastruktur jalan dan irigasi bagi beberapa desa di lingkungan proyek raksasa ini. Seperti Desa Patrol Baru, Desa Mekarsari Kecamatan Patrol dan Desa Sumuradem Kecamatan Sukra.

Upaya PLN meningkatkan suplai listrik tak lepas dari meningkatnya permintaan listrik di Jawa dan Bali. Baru-baru ini, PLN melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Gunung Steel Group yang ditandatangani Direktur Utama Gunung Steel Group Endang Rasyid, dan General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jabar (Disjabar), Iwan Purwana.

Di mana, Gunung Steel Group menambah daya terpasang sebesar 200 MW melalui 2 perusahaannya, PT Gunung Rajapaksi dan, PT Gunung Garuda. PT Gunung Rajapaksi yang sebelumnya memiliki daya terpasang sebesar 100 MW, kini, naik menjadi 200 MW. Sedangkan PT Gunung Garuda, yang daya terpasang awalnya sejumlah 115 MW kini lebih besar, menjadi 215 MW.

Menurut Direktur Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin, selain dengan Gunung Steel Group, PT PLN pun terikat kontrak dengan 29 pelanggan industri dan bisnis besar di Bekasi. Dalam kontrak dengan 29 industri tersebut, PT PLN (Persero) menyiapkan total daya terpasang 425 MW. "Ini upaya kami meningkatkan produksi domestik sekaligus dukungan pemanfaatan konten lokal," tandas dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9365 seconds (0.1#10.140)