Rupiah Diprediksi Belum Bisa Menguat

JAKARTA - Meski secara mingguan kemarin pergerakan rupiah sempat menguat, namun secara cepat juga rupiah berbalik melemah jelang akhir pekan.

Hal ini dikhawatirkan akan terjadinya pelemahan lanjutan. Di sisi lain, mulai berbalik menguatnya USD tampaknya akan mengurangi potensi rupiah untuk dapat kembali menguat seiring minimnya sentimen di pekan ini.

"Cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat menghalangi potensi penguatan lanjutan pada rupiah, terutama dari imbas rilis data-data ekonomi di pekan ini," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (18/9/2017).

Reza memperkirakan, laju rupiah akan berada di rentang support Rp13.292/USD dan resisten Rp13.112/USD.

Sementara, pergerakan nilai tukar rupiah di akhir pekan kemarin berbalik melemah meski sempat menguat di awal pekan, seiring melemahnya laju USD meskipun jelang akhir pekan pergerakan USD kembali naik.

Penilaian pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi AS yang kemungkinan dapat terganggu dengan adanya badai Irma yang sebelumnya juga dihantam badai Harvey serta belum adanya kejelasan akan potensi kenaikan suku bunga The Fed memberikan imbas negatif pada pergerakan USD.

Adapun nilai tukar rupiah melemah 0,29% di bawah pekan sebelumnya yang naik 1,05%. Di pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level Rp13.288/USD atau lebih baik dari sebelumnya di Rp13.345/USD. Sementara level tertinggi yang dicapai di angka Rp13.118/USD di atas level high sebelumnya di Rp13.200/USD.

"Laju rupiah di pekan kemarin bergerak di atas target support Rp13.355/USD dan resisten Rp13.195/USD," pungkasnya.