Analis Sebut Biaya Top Up E-Money untuk Mencari Duit

Senin, 18 September 2017 - 19:13 WIB
Analis Sebut Biaya Top Up E-Money untuk Mencari Duit
Analis Sebut Biaya Top Up E-Money untuk Mencari Duit
A A A
JAKARTA - Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai, biaya top up e-money ujung-ujungnya hanya membuat cari duit bagi bank. Hasil dari fee based income itu bisa menambah pendapatan bank-bank penerbit kartu.

"UUD (ujung-ujungnya duit). Cari duit," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Senin (18/9/2017). (Baca Juga: Komentar Masyarakat Soal Biaya Isi Ulang E-Money)

Biaya top up yang dikenakan disebutkan Reza hanya cocok jika antar bank. Jangan sampai justru isi ulang di bank penerbit yang sama kena biaya.

"Jadi, misalnya beli kartu e-money di Indomaret itu kan kartu asalnya dari bank. Kalau isi ulang di ATM nonbank itu, itu bisa dikenakan biaya yang mana itu bisa buat pemasukan si bank. Namun, kalau isi ulang di ATM bank penerbit jangan ada biaya lah," tutur dia.

Menurutnya, nasabah dibebani biaya top up hanya ketika yang bersangkutan mengisi di bank berbeda. Di luar itu, biaya administrasi saja juga sudah menambah pundi-pundi bank.

"Padahal, dari transaksi beda bank dan biaya admin nasabah saja sudah dapat banyak. Mestinya kan teknologi makin maju, biaya jadi makin efisien," tutur Reza.

Baca Juga: Konsumen Minta BI Tak Ikut Campur Soal E-Money
Ombudsman Akan Panggil Gubernur BI Soal Biaya Isi Ulang E-Money

Top Up Kena Biaya Bikin E-Money Tidak Menarik
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5836 seconds (0.1#10.140)