Menteri Rini Utamakan Holding Tambang Ketimbang Migas

Rabu, 20 September 2017 - 15:41 WIB
Menteri Rini Utamakan Holding Tambang Ketimbang Migas
Menteri Rini Utamakan Holding Tambang Ketimbang Migas
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengubah rencananya terkait pembentukan holding BUMN. Awalnya, holding BUMN sektor minyak dan gas bumi (migas) akan direalisasikan terlebih dahulu, namun kini rencana tersebut dirombak dengan mengutamakan holding BUMN tambang untuk direalisasikan secepatnya.

(Baca Juga: Rini Kebut Holding Tambang Sebelum Ambil Alih Saham Freeport)

Adapun perusahaan pelat merah yang akan masuk dalam holding BUMN tambang adalah PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum, PT Timah (Persero) Tbk, PT Bukit Asam Tbk (Persero), dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Nantinya, Inalum yang akan menjadi induk holding.

"Yang duluan tambang, jadi tahun ini mungkin ada dua holding, tambang sama migas," kata dia di JCC, Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Saat ini, kata dia, proses pembentukan holding tambang telah selesai dan diharapkan Oktober 2017 telah terbentuk holding BUMN tambang. "Dari kami sudah selesai (holding BUMN tambang). Ini proses tinggal jalan. Jadi, kami harapkan bulan depan sudah selesai," imbuhnya.

Menurutnya, salah satu tantangan pembentukan holding adalah menyamakan persepsi antara masing-masing perusahaan. Sebab, di antara mereka tidak memiliki kesamaan persepsi.

"Dalam holding ini yang pertama adalah kesamaan pemikiran dan persepsi. Karena di antara BUMN-BUMN ini tidak sejalan pemikirannya," ujar dia.

Rini menambahkan, dengan holding maka perusahaan akan lebih maju dan efisien. "Dalam pembentukan holding ini perusahaan bisa lebih maju, namun yang utama adalah efisiensi. Kenapa sama tambang? Karena proses hampir mirip semua, sehingga banyak hal yang bisa diefisiensikan," tuturnya.

Selain itu, dengan terbentuknya holding maka kebutuhan modal akan terkoordinasi dengan baik. "Maksudnya BUMN semakin kuat. Dalam holding ini juga kita harapkan kebutuhan modalnya bisa terkoordinasi di holding. Jadi pemanfaatan dananya lebih efisien dan kebutuhan modal lebih baik," terang Rini.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.3963 seconds (0.1#10.140)