Rupiah Berakhir Melemah Gagal Manfaatkan Penurunan USD

Rabu, 20 September 2017 - 17:41 WIB
Rupiah Berakhir Melemah Gagal Manfaatkan Penurunan USD
Rupiah Berakhir Melemah Gagal Manfaatkan Penurunan USD
A A A
JAKARTA - Tidak ada sentimen positif di dalam negeri, membuat kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah di pasar spot. Indeks Bloomberg mencatat rupiah pada Rabu (20/9/2017) berakhir melemah 3 poin atau 0,02% ke Rp13.282 per USD.

Awal perdagangan, rupiah dibuka menguat 9 poin atau 0,07% ke level Rp13.270, dibanding penutupan kemarin di level Rp13.279 per USD. Rabu ini, mata uang NKRI diperdagangkan di kisaran Rp13.259-Rp13.285 per USD.

Data Yahoo Finance juga menunjukkan melemahnya rupiah, dimana pada petang ini, rupiah menurun 6 poin atau 0,05% ke posisi Rp13.279 per USD.

Pagi tadi, rupiah dibuka cerah dengan naik 7 poin atau 0,05% ke level Rp13.266 per USD, dimana Selasa kemarin ditutup di Rp13.273 per USD. Hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.261-Rp13.282 per USD.

Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, rupiah pada petang ini berakhir di level Rp13.279 per USD, terdepresiasi 10 poin dari pembukaan di level Rp13.269 per USD.

Sementara itu, melansir dari Reuters, indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang saingan utama turun tipis 0,1% menjadi 91,739.

Melemahnya USD karena investor terpecah antara menunggu hasil pertemuan The Fed, dimana mereka memperkirakan akan mengumumkan rencana memangkas kepemilikan obligasi senilai USD4,2 triliun dan pidato Donald Trump.

Ketegangan di Semenanjung Korea kembali mencuat seiring pidato Trump di Majelis Umum PBB, dimana Presiden Amerika Serikat tersebut menyatakan AS akan "menghancurkan total" Korea Utara jika dipaksa.

"Selain itu investor cemas menjelang putusan The Fed, dimana para bankir AS berharap tentang suku bunga di masa depan," kata Ayako Sera, ekonom pasar senior di Sumitomo Mitsui Trust di Tokyo. Hal ini membuat USD juga beringsut 0,1% terhadap yen menjadi 111,45 yen, dimana sebelumnya berada di 111,88 yen.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6579 seconds (0.1#10.140)