Pewaris Walmart Jadi Wanita Terkaya di Dunia

Jum'at, 22 September 2017 - 13:12 WIB
Pewaris Walmart Jadi Wanita Terkaya di Dunia
Pewaris Walmart Jadi Wanita Terkaya di Dunia
A A A
ARKANSAS - Dengan meninggalnya ahli waris kosmetik asal Prancis, L'Oreal, Liliane Bettencourt, pewaris Walmart, Alice Walton menjadi wanita terkaya di dunia. Walton menempati posisi utuan pertama menjadi wanita terkaya di dunia yang sebelumnya menempati urutan kedua.

(Baca Juga: Wanita Terkaya di Dunia Meninggal Dunia di Usia 94 Tahun)

Seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (22/9/2017), sebelum meninggal dunia, Bettencourt adalah orang terkaya ke-15 di dunia, sementara Walton berada di urutan ke-19. Dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar USD38,4 miliar, Walton masuk daftar keluarga terkaya di dunia.

AWalton bersama saudara laki-lakinya, Jim dan Rob yang lebih tua juga menghiasi daftar tersebut. Data yang dirilis dari Wealth-X, menunjukkan bahwa dia memiliki kekayaan bersih gabungan sebesar USD101,5 miliar, terutama berkat saham mereka di raksasa ritel Walmart.

Tidak seperti saudara laki-lakinya, Walton yang berusia 66 tahun tidak pernah mengambil peran aktif dalam menjalankan kerajaan ritel yang dimulai ayahnya pada 1962, meskipun dia masih berhasil menjadi sasaran dorongan mundur dari karyawan Walmart atas upah minimum yang memandang gaya hidup highfalutin-nya tidak sensitif dan tidak peduli dengan nasib banyak pekerja.

Alih-alih menghabiskan waktu di Walmart, Walton menekuni bidang seni di usia muda. Ketika berusia 10 tahun, Walton menabung uang saku untuk membeli reproduksi Picasso Blue Nude Picasso "Ini bagian penting dari hidup saya dalam hal melihat seni, dan mencintainya," katanya.

Pada 2011, dia membuka Crystal Bridges Museum di Arkansas untuk menampung koleksi seninya. Saat dibuka, Crystal Bridges sudah memiliki empat kali anugerah Museum Whitney yang terkenal di New York.

Sebelum terjun ke dunia seni, Walton membuat karier singkat sebagai analis ekuitas dan bahkan mendirikan bank investasinya sendiri, Llama Company pada 1988. Perusahaan tersebut tutup sekitar 10 tahun kemudian, tak lama setelah Walton ditangkap karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol (bukan untuk pertama kalinya).
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4217 seconds (0.1#10.140)