IHSG Rebound 5,13 Poin, Bursa Asia Tertekan Geopolitik

Jum'at, 22 September 2017 - 16:39 WIB
IHSG Rebound 5,13 Poin, Bursa Asia Tertekan Geopolitik
IHSG Rebound 5,13 Poin, Bursa Asia Tertekan Geopolitik
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (22/9/2017) berhasil berbalik ke arah positif. Indeks berakhir menguat 5,13 poin atau 0,09% ke level 5.911,71.

Awal perdagangan, indeks dibuka melemah 1,35 poin atau 0,02% ke level 5.905,22. Jumat ini, IHSG diperdagangkan di kisaran 5.883,57-5.928,79.

Indeks menguat ditopang oleh kenaikan saham keuangan sebesar 2,31%, ditengah mayoritas sektor saham yang berakhir negatif, seperti saham pertambangan yang jatuh 1,59% dan konsumer melemah 1,03%. Saham-saham keuangan seperti BMTR, BBCA, BBRI, BBTN, dan BBNI menjadi saham teraktif dan mencatat hasil positif.

Dari 454 saham yang diperdagangkan, 181 turun, 130 stagnan, dan 143 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp6,83 triliun dari 7,45 miliar lot saham. Transaksi bersih asing Rp16,65 miliar dengan aksi jual beli asing Rp2,75 triliun berbanding aksi jual asing Rp2,74 triliun.

Sementara itu, melansir dari CNBC, Jumat (22/9), mayoritas pasar Asia ditutup melemah setelah Korea Utara mengancam akan mempertimbangkan untuk menguji senjata nuklir di Pasifik.

Keprihatinan geopolitik atas Semenanjung Korea menjadi sorotan investor, karena pemerintahan Trump juga keras dengan ingin memberi tekanan lebih besar kepada Korut. Salah satunya akan membekukan orang-orang dan institusi yang melakukan bisnis dengan Korea Utara.

kondisi ini membuat dolar AS (USD) jatuh terhadap mata uang Jepang yang dianggap sebagai safe haven. Selain itu, emas sebagai aset safe haven juga menguat setelah kabar ketidakpastian geopolitik ini.

Menguatnya yen membuat indeks Nikkei 225 Jepang berbalik turun, dengan ditutup 0,25% atau 51,03 poin pada level 20.296,45. Melintasi Selat Korea, Kospi turun 0,74% menjadi 2.388,71, seiring jatuhnya saham manufaktur yaitu Posco yang turun 3,16%.

Pasar China berakhir jatuh setelah S & P menurunkan peringkat kredit sovereign China menjadi A + dari AA-, dengan alasan pertumbuhan kredit yang tinggi sangat berisiko karena tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Penurunan rating ini juga sesuai dengan Moody's dan Fitch.

Hal ini membuat indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,81% ditutup menjadi 27.882,84. Indeks Shanghai tergelincir 0,15% menjadi 3.352,8717 dan Shenzhen turun 0,342% menjadi 1.988,58.

Indeks ASX 200 Australia mengabaikan kondisi geopolitik sehingga ditutup naik 0,47% menjadi 5.682.137, berkat kenaikan saham keuangan sebesar 0,92%.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5194 seconds (0.1#10.140)